Pembacaan : 1 Samuel 15
Bacaan Alkitab Setahun :
Titus 1 - Filemon
Saya pikir kita sering salah paham tentang apa itu dosa, dan dengan begitu, kita mengecilkan betapa mengerikannya dosa itu. Jika Anda tanpa sadar meremehkan sifat dosa yang keji, Anda juga akan meremehkan kasih karunia yang dapat menyelamatkan Anda darinya.
Cara pertama kita merendahkan dosa adalah dengan berpikir bahwa dosa adalah tentang perilaku dan perilaku saja. Tetapi bukan itu yang diajarkan Alkitab. Dosa pertama-tama dan terutama adalah masalah hati (lihat ajaran Yesus dalam Khotbah di Bukit, Matius 5–7). Karena Anda hidup dari hati (lihat Lukas 6:43–45), dosa selalu berasal dari sana. Dosa selalu merupakan masalah pikiran, keinginan, motif, dan pilihan hati. Dosa adalah masalah hati yang mengekspresikan dirinya dalam perilaku tubuh—tubuh Anda secara fisik mengikuti apa kata hati Anda. Inilah sebabnya kita membutuhkan anugerah penyelamatan. Kita dapat lari dari situasi, lokasi, atau hubungan tertentu, tetapi kita tidak memiliki kemampuan apa pun untuk melarikan diri dari hati kita; untuk itu, kita membutuhkan anugerah penyelamatan.
Kedua, kita cenderung menganggap dosa sebagai pelanggaran seperangkat aturan abstrak. Tapi dosa lebih dari itu. Dosa adalah putusnya suatu hubungan yang mengakibatkan melanggar aturan Allah. Ingat, Sepuluh Perintah dimulai dengan panggilan untuk menyembah Allah di atas segalanya. Anda lihat, hanya ketika Allah berada di tempat yang tepat di hati saya, saya ingin hidup dengan cara yang menyenangkan-Nya. Jika Allah tidak di tempat yang seharusnya, saya memasukkan diri saya di tempat-Nya, menulis hukum saya sendiri, dan melakukan apa yang menyenangkan saya. Jadi setiap dosa melawan Allah. Setiap dosa adalah penyerangan terhadap tempat sah Allah. Setiap dosa adalah pengkhianatan bagi-Nya. Setiap dosa mencuri kemuliaan dari-Nya. Setiap dosa menyangkal keberadaan dan otoritas-Nya. Setiap dosa menggantikan-Nya dengan sesuatu yang lain. Setiap dosa mencari kuasa dan kemuliaan-Nya. Setiap dosa mengejar takhta-Nya.
Dosa bersifat pribadi dan relasional, bahkan jika Anda tidak menyadarinya pada saat Anda berbuat dosa. Itulah sebabnya tepat bagi Daud, yang baru saja melakukan perzinahan dan pembunuhan, untuk mengatakan, “Terhadap Engkau, terhadap Engkau sajalah aku telah berdosa dan melakukan apa yang Kauanggap jahat” (Mazmur 51:6). Daud tidak meremehkan kesalahan mengerikan yang dia lakukan terhadap Batsyeba, Uria, dan orang-orang Israel. Apa yang dia lakukan adalah mengakui inti dari apa itu dosa. Dosa mempertanyakan kebaikan, hikmat, kesetiaan, dan kasih Allah. Dosa menantang aturan pribadi Allah. Dosa berkata bahwa Anda lebih tahu dari pada Allah. Dosa bersifat pribadi, dan itulah sebabnya Yesus menderita dan mati sehingga Anda dan saya akan menerima kasih karunia yang mengampuni.
Jika ketaatan adalah tindakan ibadah pribadi, maka ketidaktaatan juga bersifat pribadi. Setiap dosa adalah pelanggaran terhadap suatu hubungan yaitu dosa terhadap Allah.