Pembacaan : Amsal 19

Bacaan Alkitab Setahun : Imamat 26-27

 

Takut akan Allah mendatangkan hidup, maka orang bermalam dengan puas, tanpa ditimpa malapetaka. (19:23)

 

BERISTIRAHAT DI DALAM ALLAH. Orang-orang yang takut kepada Allah merasa puas dengan Allah. Frasa kedua dalam ayat di atas secara harfiah berarti bahwa mereka mengalami kepuasan karena "menghabiskan malam" , yang berarti bahwa Allah adalah seperti surga yang menimpa mereka.

 

Bagaimana mungkin menjalani hidup tanpa masalah? Ini tidak berarti bahwa kita tidak akan mengalami kesulitan, hanya saja hal itu tidak akan menggantikan kepuasan kita. Masalah dapat mengambil apa pun dari Anda kecuali Allah. Oleh karena itu, jika bagi Anda, Allah adalah keselamatan yang lebih besar, keamanan yang lebih dalam, dan harapan yang lebih kuat dari apa pun di dunia, Anda tidak takut kesulitan. Bergantung pada Allah dalam kesulitan adalah keterampilan rohani yang hanya dapat dipelajari dalam kesulitan. Kesulitan mengambil kenyamanan duniawi dan melalui doa dan refleksi Firman, kita didorong lebih dekat kepada Allah untuk mendapatkan penghiburan-Nya. Prosesnya panjang dan seringkali menyakitkan, tetapi buahnya adalah ketenangan rohani yang tidak dapat dihilangkan oleh masalah. Yesus menjanjikannya kepada semua murid-Nya (Matius 11:28-30).

 

Kapan terakhir kali Anda melewati musim yang sangat sulit. Apakah itu memperkuat atau melemahkan keintiman Anda dengan Allah? Apakah Anda lebih siap untuk masalah atau sebaliknya?

 

Doa: Tuhan, Santo Agustinus berkata hati kami gelisah sampai mereka menemukan istirahat mereka di dalam-Mu. Tetapi aku mengakui bahwa meskipun aku percaya pada-Mu, aku sering tidak puas. Biarkan atribut-Mu — kasih, kesabaran, kekuatan, keadilan, belas kasihan — bukan menjadi sesuatu yang abstrak tetapi penghiburan bagiku. Dengan Roh-Mu jadikan diri-Mu nyata di hatiku. Amin.