Pembacaan : Matius 18:21–35
Bacaan Alkitab Setahun : Nehemia 13
Ketika Anda memaafkan seseorang, Anda menanggung biaya pelanggaran yang dilakukan terhadap Anda. Anda membatalkan utang, dan ketika Anda melakukannya, Anda membuat tiga janji: (1) “Saya tidak akan mengungkit pelanggaran ini lagi atau menggunakannya untuk melawanmu”; (2) “Saya tidak akan menggosipkannya kepada orang lain, atau memfitnah kamu karenanya”; dan (3) “Saya tidak akan mengungkit-ungkitnya dan memikirkan pelanggaran ini.”
Bagi mereka yang menolak memaafkan, kepahitan menghancurkan hati dan hubungan. Yesus memusatkan perhatian kita pada dimensi vertikal yang kekal. Kegagalan untuk memaafkan mengungkapkan hati yang tidak mau mengampuni dan yang tidak diampuni.
Petrus bertanya, “Berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika dia bersalah kepadaku? Sampai tujuh kali?” Yesus menjawab, “Bukan tujuh kali, tetapi tujuh puluh kali tujuh kali.” Ketika Anda memaafkan seseorang itu bukan akhir dari segalanya. Setiap kali Anda mengingat pelanggaran, Anda harus terus memaafkan. Ketika Anda tidak memahami pengampunan sebagai suatu peristiwa dan proses, keputusasaan dan rasa bersalah dapat muncul karena keputusan Anda untuk memaafkan mungkin tidak serta merta menghilangkan luka, kurang percaya, dan amarah yang dirasakan terhadap orang tersebut. Tetapi jika Anda melihat pengampunan sebagai peristiwa dan proses, keputusasaan dan rasa bersalah diminimalkan. Kesadaran ini terus membuat Anda waspada terhadap dosa di dalam hati Anda. Ini membawa Anda kepada Allah untuk penyucian dan kuasa-Nya ketika Anda bergumul dengan sikap Anda terhadap orang lain.
Timothy S. Lane