BERHENTILAH TERBURU-BURU

Adapun Allah, jalan-Nya sempurna; janji TUHAN adalah murni. Mazmur 18:31

 

Tuhan tidak pernah terburu-buru. Dia tidak pernah terlambat. Waktu-Nya selalu tepat. Tapi kita sering hidup dengan terburu-buru, ingin segala sesuatu terjadi sesuai keinginan kita.

Lihatlah Ester 6 sebagai contoh. Dalam pasal ini, ada banyak tindakan tergesa-gesa—bukan dari Tuhan, tetapi dari manusia.

  • Haman terburu-buru menemui raja untuk meminta izin menggantung Mordekhai (Ester 6:4).
  • Raja Ahasyweros meminta Haman untuk segera menghormati orang yang berkenan di hatinya (Ester 6:10). Haman dengan senang hati melakukannya, karena ia mengira penghormatan itu untuk dirinya sendiri.
  • Namun, kemudian Haman buru-buru pulang dalam keadaan malu (Ester 6:12). Ia harus menghormati Mordekhai, musuh yang sangat dibencinya, dan ia tidak ingin orang lain melihat rasa malunya.

Berbeda dengan Haman, Mordekhai tidak terburu-buru. Ia pernah melakukan hal besar dengan menyelamatkan raja dari rencana pembunuhan, tetapi jasanya tidak langsung dihargai. Selama empat atau lima tahun, Mordekhai tetap sabar dan setia melakukan apa yang benar. Ia percaya bahwa jalan Tuhan selalu sempurna.

Derek Kidner berkata bahwa "penundaan Tuhan adalah cara-Nya mematangkan waktu atau mematangkan kita."Pemazmur juga menulis, "Sebelum aku tertindas, aku menyimpang, tetapi sekarang aku berpegang pada firman-Mu"(Mazmur 119:67). Kadang Tuhan membiarkan kita mengalami keterlambatan atau penderitaan agar kita lebih peka terhadap kehendak-Nya.

Kita dipanggil untuk percaya bahwa jalan Tuhan tetap sempurna, bukan hanya saat segalanya berjalan baik, tetapi juga saat hidup terasa sulit dan pengorbanan kita tidak dihargai. Apakah Anda percaya itu?

Bahkan dalam rencana keselamatan, Tuhan tidak terburu-buru. Alkitab berkata, "Ketika kita masih lemah, pada waktu yang tepat Kristus mati untuk orang-orang durhaka" (Roma 5:6).

Jadi, berhentilah terburu-buru dan lepaskan kekhawatiran Anda. Belajarlah untuk percaya bahwa Tuhan sedang bekerja di waktu yang terbaik.

 

Refleksi

Bacalah Amsal 3:5-12 dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut

  • Pola pikir apa yang perlu saya ubah?
  • Apa yang perlu dikalibrasi dalam hati saya?
  • Apa yang bisa saya terapkan hari ini? 

 

Bacaan Alkitab Setahun: Ayub 17–19; 1 Korintus 7:1-19

Truth For Life – Alistair Beg