Pembacaan : Matius 22:1–14
Bacaan Alkitab Setahun : Kisah Para Rasul 7-8
Kitab Suci memberikan lebih dari satu gambaran tentang kehidupan setelah kematian; takhta penghakiman bukan satu-satunya. Gambaran yang sama menonjolnya, jika tidak lebih menonjol, adalah pesta pernikahan.
Jika Anda kadang-kadang merasa seperti anak jalanan rohani, melarat dan tunawisma, maka Anda diundang. Jika Anda unggul secara rohani, sombong, atau acuh tak acuh, berhati-hatilah. Mereka yang termasuk orang-orang buangan dan yang datang sebagai anak-anak yang membutuhkan yang akan makan di meja perjamuan. Bagaimana ini bisa terjadi? Orang buangan dan mereka yang memiliki kebutuhan rohani hanya bisa menaruh kepercayaan mereka pada orang lain selain diri mereka sendiri. Inilah yang Allah tuntut—bahwa kita percaya kepada Dia saja.
Kepercayaan kita kepada Kristus tidak pernah sempurna, tetapi itu adalah salah satu tanda bahwa kita milik Kristus dan bahwa karya salib diterapkan kepada kita. Ini juga berarti kita dibersihkan. Jubah pernah bernoda dan tangan yang berdarah karena jalan-jalan kita yang jahat dicuci. Semuanya menjadi putih, dan putih adalah warna gaun pengantin wanita yang berdandan untuk suaminya (Wahyu 21:2). Kita dimaksudkan untuk menjadi mempelai Kristus, dan ketika kita menjadi milik-Nya kita dimaksudkan untuk mendengar, “Sebab seperti seorang muda belia menjadi suami seorang anak dara, demikianlah Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu, dan seperti girang hatinya seorang mempelai melihat pengantin perempuan, demikianlah Allahmu akan girang hati atasmu” (Yesaya 62:5). Bagaimana caranya agar Anda memenuhi syarat untuk menjadi pengantin? Cukup akui bahwa Anda membutuhkan penyucian dan keindahan Kristus.
Edward T. Welch