Baca: Amsal 30:24-28
Cicak yang dapat kautangkap dengan tangan, tetapi yang juga ada di istana-istana raja. (Amsal 30:28)

Bacaan Alkitab Setahun: 
Matius 25-26


Cicak adalah binatang yang dapat kita temui dengan mudah dalam keseharian kita. Saya pun hampir setiap hari melihat cicak merayap di rumah, mulai dari ruang tamu, kamar tidur, hingga kamar mandi. Saya pernah melihat cicak merayap di rumah orang kaya, hingga di ruang pertemuan kantor walikota. Apa yang dapat kita pelajari dari hewan yang merayap ini? 

Agur bin Yake menyebut cicak sebagai binatang yang cekatan. Cekatan bisa diartikan: cepat dan mahir melakukan sesuatu. Kemahiran cicak terbukti dengan keberadaannya untuk merayap dan masuk ke banyak tempat, mulai dari rumah biasa, hingga istana raja. Ia memang dapat ditangkap dengan mudah, tetapi ia juga dapat berkelit dan melepaskan diri, dengan melepaskan ekornya, lalu bergerak cepat untuk menyelamatkan diri. Sebagai manusia, kita pun tentunya memiliki kelemahan dalam hal tertentu, seperti cicak punya kelemahan. Namun, jika kita dapat memaksimalkan kelebihan kita, hingga menjadi mahir, kita pun akan berkesempatan untuk berada di istana raja—gambaran dari tempat spesial yang dipenuhi orang-orang hebat—lalu menarik perhatian orang banyak dengan kemahiran kita. 

Mulai pagi ini, setiap kali kita melihat cicak, tanyakan dan renungkanlah hal ini dengan sungguh-sungguh, “Sudahkah saya memaksimalkan kelebihan yang saya miliki?” Kita pun dapat memegang janji firman-Nya, bahwa orang yang cakap atau mahir dalam bekerja, ia akan berdiri di hadapan raja-raja, bukan di hadapan orang-orang yang hina (Ams. 22:29). Selamat menerapkan ilmu cicak!

 

BAGI ORANG YANG CEKATAN DAN MAHIR,
ADA POTENSI UNTUK MELAKUKAN HAL-HAL YANG BESAR