APA YANG HARUS KITA LAKUKAN DENGAN HIDUP KITA

Pada waktu Yesus naik lagi ke dalam perahu, orang yang tadinya kerasukan setan itu meminta, supaya ia diperkenankan menyertai Dia. Yesus tidak memperkenankannya, tetapi Ia berkata kepada orang itu: "Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah kepada mereka segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah mengasihani engkau!" Orang itupun pergilah dan mulai memberitakan … apa yang telah diperbuat Yesus atas dirinya. – Markus 5:18-20

 

Kita sering menganggap misionaris—orang yang pergi ke luar negeri untuk memberitakan Injil—sebagai pekerjaan mulia. Tapi sebenarnya, kita semua juga dipanggil jadi “misionaris”. Bukan berarti kita harus jauh-jauh ke negara lain, tapi dapat dimulai dari tempat kita berada sekarang.

Pertanyaannya:

  • Apa yang sudah saya lakukan untuk menceritakan tentang Yesus kepada orang lain?
  • Apa yang saya lakukan di lingkungan tempat tinggal saya? Di tempat kerja, sekolah, atau pertemanan saya?
  • Apakah saya sudah berani berbagi tentang kebebasan dan hidup baru yang ada di dalam Kristus?

 

Kadang hidup kita terasa terlalu nyaman. Kita merasa sudah cukup kalau menjadi orang baik: rajin ke gereja, baca Alkitab, dan mengurus keluarga. Semua itu penting, tapi Yesus memanggil kita untuk lebih dari sekadar itu. Kalau kita berhenti di situ, kita hanya menganggap iman sebagai pelengkap hidup, seperti orang yang mendaftar ke gym hanya karena tahu itu sehat, tapi jarang sungguh-sungguh berlatih. Padahal Yesus memanggil kita untuk pergi dan menjadikan semua bangsa murid-Nya (Mat. 28:18–19).

 

Orang-orang tidak akan mengenal Yesus hanya dengan melihat kita “jadi orang baik”. Mereka perlu mendengar cerita nyata bagaimana Kristus mengubah hidup seseorang. Itu yang membuat Injil menyentuh hati orang sejak dulu sampai sekarang.

 

Lihatlah orang yang disembuhkan Yesus di Markus 5. Dia sadar betul betapa tidak berdayanya dirinya dulu: terikat oleh dosa, hidup dalam kegelapan. Karena itulah, ketika Yesus membebaskan dia, sukacita itu mendorong dia untuk menceritakan apa yang Yesus sudah lakukan.

 

Kalau kita benar-benar sadar bagaimana Kristus mengubah hidup kita, kita tidak akan bisa diam. Kita tidak perlu disuruh, kesaksian itu akan mengalir dengan sendirinya—baik kepada orang dekat maupun orang jauh. Dan kita tidak harus tahu semua hal tentang Alkitab atau bisa menjawab semua pertanyaan sulit. Yang Yesus minta sederhana: ceritakan apa yang sudah Dia lakukan dalam hidupmu. Orang yang sembuh di Markus 5 itu pun disuruh mulai dari rumahnya dan lingkungannya sendiri. Dari satu orang yang hidupnya diubahkan, kabar sukacita Injil bisa tersebar ke banyak orang.

 

Ingatlah: gereja bukan kapal pesiar untuk bersantai, tapi kapal penyelamat bagi orang-orang yang tenggelam. Tuhan memanggil kita untuk ikut serta menyelamatkan jiwa, dengan cara memberitakan tentang Yesus.

 

Selamatkan yang terancam binasa, rawatlah yang sekarat,
Selamatkan mereka dengan belas kasihan dari dosa dan kubur;
Tangisilah yang tersesat, angkatlah yang jatuh,
Beritahukanlah kepada mereka tentang Yesus yang berkuasa menyelamatkan.

- (Fanny Crosby, “Selamatkan yang terancam binasa”)

 

Kepada siapa Yesus memanggil Anda untuk pergi menceritakan tentang-Nya hari ini?

 

Refleksi

Bacalah Lukas 8:26-39 dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:

 

1. Kebenaran Injil mana yang mengubahkan hati saya?

2. Hal apa yang perlu saya pertobatkan?

3. Apa yang bisa saya terapkan hari ini?

Bacaan Alkitab Setahun: Hakim-hakim 11-12; Yohanes 4:31-54