KUNCI UNTUK PERSATUAN

 

Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh.

Efesus 2:22

 

Ketika seseorang datang kepada Kristus melalui iman, transformasi identitas mereka terjadi secara menyeluruh. Dalam bahasa yang digunakan Paulus dalam Efesus 2, orang berdosa yang mati sekarang menjadi hidup di dalam Kristus; anak yang dimurkai menjadi anak Allah. Namun identitas baru tersebut bukan sekadar individual. Kita tidak sendirian di dalam Kristus; kita berada di dalam Dia bersama seluruh umat Allah. Inilah sebabnya mengapa Paulus, dalam Efesus 2, beralih dari pengalaman pribadi kita akan kasih karunia ke pekerjaan korporat yang dikerjakan oleh kasih karunia Allah. Paulus memberi tahu kita, “kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah” (ayat 19). “Satu manusia baru” (ayat 15) yang Kristus ciptakan dipenuhi dengan sesama pewaris kasih karunia. Ini tidak berarti bahwa identitas individual kita sebagai manusia menjadi tidak relevan. Latar belakang dan sifat kita—jenis kelamin, etnis, dan sejarah pribadi kita—tidak dihapuskan di dalam Kristus. Kita adalah kita, diciptakan menurut gambar Allah, dibentuk sesuai dengan tujuan-Nya. Namun apa yang mempersatukan kita yaiatu di dalam Kristus. Dan persatuan kita dengan Kristus itu melampaui segalanya.

 

Kita harus mewaspadai godaan untuk melupakan alasan persatuan kita. Tidak ada seorang pun yang kebal dari godaan untuk mengubah elemen identitas mereka menjadi hambatan yaitu hambatan status, warna kulit, kelas, tipe kepribadian, atau preferensi pribadi. Sebagai orang Kristen, kita harus siap mengakui betapa mudahnya kita melakukan kesalahan. Kita harus siap, jika kita mendapati diri kita melakukan kesalahan tersebut maka kita perlu untuk bertobat dan berduka karena melakukan apa yang tidak menyenangkan Allah.

 

Kunci persatuan orang Kristen adalah Injil. Paulus menyadari bahwa hanya Allah yang dapat melunakkan hati yang keras, hanya Allah yang dapat mecelikkan mata yang buta, dan hanya Allah yang dapat menyatukan orang-orang yang berbeda dan membentuk suatu kesatuan yang sungguh-sungguh mulia. Allah sedang menciptakan “satu manusia baru,” dan Dia menciptakan manusia baru itu di dalam gereja-Nya. Di dalam Kristus, Allah sedang membangun sebuah “bait Allah” (Efesus 2:21) yang “dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh.” Keberpihakan berdasarkan ras, golongan, atau status tidak punya tempat di mana Allah berdiam dengan Roh-Nya. Suatu hari nanti Anda akan merasakan kepenuhan kesatuan Anda dengan Kristus dan umat-Nya untuk selamanya; tetapi hal itu bisa, dan harus, dimulai sekarang. Anda mempunyai hak istimewa untuk memupuk kesatuan itu hari ini dalam cara Anda menggunakan waktu Anda dan dalam cara Anda berpikir, berdoa, dan berbicara kepada saudara-saudari Anda di gereja dan komunitas Anda.

 

Kita sedang membangun hari demi hari, 

Seiring berlalunya waktu,

Bait Suci kita, yang mungkin tidak dilihat oleh dunia; 

Setiap kemenangan diraih karena anugerah

Pasti akan menemukan tempatnya 

di Bait Suci kita untuk selamanya.

– We Are Building, Fanny J. Crosby

 

Refleksi

Bacalah 1 Korintus 13 dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut

  • Pola pikir apa yang perlu saya ubah?
  • Apa yang perlu dikalibrasi dalam hati saya?
  • Apa yang bisa saya terapkan hari ini?  

 

Bacaan Alkitab Satu Tahun : Yesaya 56 – 59; Markus 13 : 21 - 37

Truth For Life – Alistair Begg