Baca: Pengkhotbah 1:1-11
Apa yang pernah ada akan ada lagi, dan apa yang pernah dibuat akan dibuat lagi; tak ada sesuatu yang baru di bawah matahari. (Pengkhotbah 1:9)
Bacaan Alkitab Setahun:
Kejadian 34-36
Saat pergantian tahun, semua mengucapkan selamat tahun baru dan berharap banyak pembaharuan yang terjadi di tahun yang baru. Setelah memasuki tahun yang baru, seringkali semua hampir sama. Kondisi keuangan, keluarga, pekerjaan, pelayanan kembali berjalan secara rutin sama seperti tahun sebelumnya.
Pengkhotbah menyatakan, apa yang pernah ada akan ada lagi, dan apa yang pernah dibuat akan dibuat lagi; tak ada sesuatu yang baru di bawah matahari. Adakah sesuatu yang dapat dikatakan: “Lihatlah, ini baru!”? Tetapi itu sudah ada dulu, lama sebelum kita ada (ay. 9-10). Penulis kitab Wahyu melihat sesuatu yang benar-benar baru. Ia melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi. Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu. (Why. 21:1,4).
Kita pasti rindu menantikan sesuatu yang benar-benar baru, yaitu langit yang baru dan bumi yang baru di mana terdapat kebenaran. Agar kita bisa menikmati langit baru dan bumi baru— sambil menantikan semuanya ini—betapa suci dan salehnya kita harus hidup. Kita harus berusaha supaya kita kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya (2Ptr. 3:11,13,14). Karena tidak akan masuk ke dalamnya sesuatu yang najis, atau orang yang melakukan kekejian atau dusta, tetapi hanya mereka yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba itu (Why. 21:27).
KESUCIAN DAN KESALEHAN MERUPAKAN SYARAT
UNTUK MENIKMATI LANGIT BARU DAN BUMI BARU