Pembacaan : Amsal 6: 1 - 19

 

Bacaan Alkitab Setahun : Kejadian 34-36

 

Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak: biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya, ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen…."Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring" — maka datanglah kemiskinan kepadamu seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang bersenjata. (Ams.6:6-11)

 

PEMALAS. Jenis orang bodoh selanjutnya di kitab Amsal adalah pemalas. Orang bijak adalah orang yang memulai sesuatu sendiri, hanya membutuhkan motivasi internal, bukan ancaman, untuk melakukan pekerjaan mereka (6:7). Mereka juga tidak impulsif, melainkan mau bersusah-susah demi kenikmatan nanti (ayat 8). Sebaliknya, si pemalas terus-menerus membuat alasan kecil (sedikit ... sedikit) tetapi kemudian terkejut ketika dia diserang oleh kemiskinan (ayat 10-11). “Dia…menipu dirinya sendiri dengan penyerahan diri yang kecil. Jadi, inci demi inci dan menit demi menit, kesempatannya hilang.”

 

Dalam Hillbilly Elegy, penulisnya menceritakan tentang Bob, yang bekerja dengan pacarnya, bersama sang penulis, di sebuah gudang ubin. Bob tidak masuk kerja seminggu sekali, sangat terlambat, dan sering berhenti kerja selama lebih dari setengah jam setiap harinya. Pacarnya bolos kerja tiga hari sekali dan tidak pernah memberi tahu sebelumnya. Ketika mereka dipecat, setelah diberi banyak peringatan, Bob sangat marah. Penulis menyimpulkan, dengan meyakinkan, bahwa terlalu banyak orang dewasa hari ini yang “kebal…terhadap kerja keras”, dan apa yang dulu dianggap sebagai pekerjaan yang baik dan masuk akal, sekarang dipandang sebagai menuntut standar yang tidak masuk akal. Hasilnya adalah kerusakan sosial, seperti yang diperingatkan Amsal. Bandingkan ini dengan Yesus, yang berkata, “Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Akupun bekerja juga” (Yohanes 5:17).

 

Apakah ada area dalam hidup Anda yang “kehilangan kesempatan” karena Anda tidak mulai mengerjakannya?

 

Doa: Tuhan, bekerja terlalu keras karena didorong oleh kebutuhan untuk berhasil dan menyenangkan orang lain itu salah. Namun,  menjadi malas juga sama-sama salah dan merusak. Di sini, seperti di banyak area kehidupan lain, aku membutuhkan bantuan ilahi untuk mencapai keseimbangan ilahi. Tolong aku, Tuhan! Amin.