Pembacaan :  Markus 11:20–25; Lukas 17:1–4

Bacaan Alkitab Setahun:   1 Tawarikh 3-5

 

 

Alkitab penuh dengan panggilan untuk mengampuni. Ada dua ayat yang hampir terlihat kontradiktif: Markus 11:25 dan Lukas 17:3. Markus 11:25 sepertinya mengatakan bahwa kita harus mengampuni seseorang apa pun yang terjadi, sementara Lukas 17:3 sepertinya mengatakan Anda hanya mengampuni seseorang jika dia bertobat. Mana yang benar? Keduanya benar!

Ayat-ayat ini berbicara tentang dua aspek yang berbeda dari pengampunan. Markus 11:25 berbicara tentang pengampunan sebagai sikap hati di hadapan Allah. Konteksnya adalah ibadah. Ketika saya mengingat dosa seseorang saat saya berdiri di hadapan Tuhan, saya terpanggil untuk memberikan pengampunan terhadap orang yang berdosa terhadap saya. Ini tidak bisa diganggu gugat. Saya tidak punya hak untuk menahan pengampunan dan menyimpan kepahitan di hati saya. Lukas 17:3, sebaliknya, berbicara tentang pengampunan sebagai transaksi horizontal antara saya dan orang yang berdosa kepada saya. Ini sering disebut sebagai rekonsiliasi. Intinya Lukas 17:3 adalah bahwa, walau di hadapan Tuhan, saya harus memiliki pengampunan, saya hanya bisa memberikan pengampunan kepada orang lain jika dia bertobat dan mengakui dia telah berdosa terhadap saya. Bahkan jika dia tidak pernah melakukannya, saya dipanggil untuk mempertahankan sikap memaafkan terhadap orang yang menyakiti saya. Aspek vertikal dari pengampunan tidak bersyarat, tetapi aspek horizontal tergantung pada mengakui kesalahan dan meminta pengampunan.

 

 

 

Timothy S. Lane Dan Paul David Tripp