ALASAN KITA MEMAAFKAN

Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu. Efesus 4:32

 

Pengampunan Tuhan bukan sekadar ungkapan hati-Nya (walaupun memang demikian) namun juga merupakan janji firman-Nya. Oleh karena itu, pengalaman kita akan pengampunan Allah terkait langsung dengan kesediaan kita untuk memercayai firman-Nya.

 

Penulis kitab Ibrani menjelaskan bahwa jaminan pengampunan kita hanya terletak pada darah penebusan Yesus (Ibrani10:19-22). Terlebih lagi, ketika kita datang kepada Allah dalam pertobatan, Dia berjanji tidak akan lagi mengingat dosa-dosa kita (ayat 17). Allah telah berjanji pada diri-Nya untuk tidak mencatat kesalahan kita (Yesaya 43:25). Dengan kata lain, jika kita mencoba kembali kepada Allah dengan permasalahan yang telah Dia selesaikan, kita akan mendapati Dia berkata, anak-Ku sayang, Aku tidak ingat apa yang kamu bicarakan. Aku berjanji tidak akan mengungkit hal itu lagi—dan seharusnya kau juga sama.

 

Teladan Allah dimaksudkan untuk menjadi teladan bagaimana kita memaafkan orang lain. Memaafkan orang lain bukanlah tentang perasaan; ini tentang janji dan ketaatan. Ketika Anda atau saya memaafkan seseorang, pada dasarnya kita membuat tiga janji: Pertama, bahwa kita tidak akan mengungkit masalah tersebut lagi kepada orang tersebut; kedua, kita tidak akan membicarakan hal ini dengan orang lain; dan ketiga, kita tidak akan mengungkitnya kembali pada diri kita sendiri. Ekspresi pengampunan yang tulus mengatakan, “saya ingin melakukan untuk Anda seperti yang dilakukan Allah di dalam Kristus untuk saya.”

 

Ini tidak berarti pengampunan hanya ada dalam pikiran kita dan hanya merupakan tindakan kemauan saja. Kita jelas dimaksudkan untuk mengampuni dari hati (Matius 18:35). Namun hal ini berarti bahwa ekspresi pengampunan kita paling tulus ketika muncul dari kesadaran dan rasa syukur atas pengampunan kita oleh Kristus, yang dipadukan dengan ketaatan pada perintah Allah untuk mengampuni.

 

Apakah ada seseorang yang perlu Anda maafkan? Anda mungkin merasa tidak ingin memberikan pengampunan kepada orang lain hari ini—tetapi bukan itu masalahnya. Sebagai penerima pengampunan Allah di dalam Kristus, Andadipanggil untuk mengampuni sebagaimana Dia telah mengampuni Anda. Itu tidak mudah, tapi mungkin saja terjadi. Roh Allah dapat memampukan Anda untuk membuat dan menepati janji Anda untuk melakukannya. Ketika Andamemaafkan dengan membuat tiga janji dalam ketaatan pada perintah Allah, Dia dapat dan akan membuat perasaan mengikuti.

 

Refleksi

Bacalah Matius 18:21-35 dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut

  • Pola pikir apa yang perlu saya ubah?
  • Apa yang perlu dikalibrasi dalam hati saya?
  • Apa yang bisa saya terapkan hari ini?  

Bacaan Alkitab Satu Tahun : 1 Tawarikh 4 – 6Lukas 1: 1-20

Truth For Life – Alistair Beg