RENCANA ALLAH SELAMA INI

Sebab oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan.

Ibrani 10:14

 

Sulit untuk memahami saat-saat terakhir Kristus yang penuh penderitaan di kayu salib. Pencambukan, penyiksaan, dan penghinaan yang Dia tanggung adalah sesuatu yang seharusnya diterima oleh penjahat terburuk. Tidak heran, dengan napas terakhir-Nya, Yesus berseru dengan suara nyaring, Tetelestai! —“Sudah selesai” (Yohanes 19:30).

Namun, apa makna dari seruan ini? Apakah Yesus sekadar mengumumkan kematian-Nya? Apakah itu merupakan pengakuan bahwa kekejaman dan rasa sakit kini telah berakhir? Ataukah itu seruan kekalahan?

Alkitab memberikan penjelasan yang jelas: perkataan terakhir Yesus adalah seruan kemenangan—sebuah pengakuan yang penuh kemuliaan (Kolose 2:15; Ibrani 10:12–14; 1 Petrus 3:18). Dia telah menyelesaikan sepenuhnya pekerjaan yang harus Dia lakukan di bumi. Di alam kekekalan, dalam persekutuan dan keharmonisan yang sempurna satu sama lain, Bapa telah merencanakan, dan Sang Putra bersama Roh Kudus telah dengan sukarela menyetujui, bahwa inilah jalannya—dan kini tujuan itu sedang digenapi.

Karena itu, kita harus selalu mengingat bahwa kematian Kristus sebagai korban adalah sesuai dengan rencana Bapa. Kristus telah dipilih untuk menanggung hukuman atas dosa-dosa manusia “sebelum dunia dijadikan” (1 Petrus 1:20). Yesaya bernubuat tentang Hamba yang Menderita yang akan datang, dengan mengatakan, “TUHAN berkehendak meremukkan Dia dengan kesakitan” (Yesaya 53:10). Sejak kekekalan, Bapa telah memilih Putra-Nya untuk menjadi satu-satunya korban penebusan bagi dosa banyak orang.

Rencana Bapa sejalan dengan pengorbanan Putra. Ketika Yesus melangkah ke dalam sejarah manusia, Dia dengan jelas menjelaskan peran dan misi-Nya: “Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku” (Yohanes 6:38). Pengorbanan Tuhan Yesus tidak dipaksakan. Sebaliknya, Dia menyerahkan nyawa-Nya dengan kesadaran penuh dan ketundukan sukarela kepada rencana Bapa.

Kebenaran dan realitas dari rencana perjanjian penebusan ini diterapkan dalam hidup kita melalui kesaksian Roh Kudus. Roh Allah bersaksi melalui firman-Nya, mengingatkan kita akan keajaiban yang telah Allah capai bagi kita melalui karya Kristus yang telah selesai di kayu salib (Ibrani 10:15). Persembahan Kristus berarti Anda berdiri sempurna di hadapan Allah. Dosa Anda telah dihapuskan oleh Anak-Nya, dan Anda diselubungi oleh kebenaran-Nya.

Kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus Kristus tidak pernah menjadi “Rencana B”. Tidak pernah! Dalam kekekalan yang lampau, Allah Tritunggal telah menetapkan bahwa jalan menuju Kalvari akan menjadi jalan keselamatan. Bersujudlah hari ini karena keindahan dan hikmat dari rencana penebusan Allah. Mintalah Roh Kudus menolong Anda untuk memahami lebih dalam dan menghargai lebih sungguh makna dari Anak Allah yang menanggung dan menghapus dosa Anda.

 

 

Refleksi

Bacalah Yesaya 52:13 – 53:12 dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut

  • Pola pikir apa yang perlu saya ubah?
  • Apa yang perlu dikalibrasi dalam hati saya?
  • Apa yang bisa saya terapkan hari ini? 

 

Bacaan Alkitab Setahun: Imamat 19–20Ibrani 13

Truth For Life – Alistair Beg