Baca: 2 Korintus 6:1-13
Sebagai teman-teman sekerja, kami menasihatkan kamu, supaya kamu jangan menyia-nyiakan anugerah Allah yang telah kamu terima. (2 Korintus 6:1)


Bacaan Alkitab Setahun: 
Yosua 1-3



Si kecil Tian selalu bersemangat jika diajak ke dokter. Ia tahu, dengan pergi ke dokter biasanya sakitnya akan segera sembuh. Tetapi ia sangat sulit minum obat. Sang Mama harus mengeluarkan tenaga dan kesabaran ekstra untuk berlari-lari mengejar Tian, juga membujuknya dengan berbagai rayuan. Lucunya, setelah Tian berhasil meminum obat maka ia akan berkata: “Hmmm… enaaakkk.…” 

Orang percaya biasanya akan menjawab “ya” dengan penuh semangat saat ditanya apakah mereka sungguh-sungguh beriman kepada Yesus Kristus. Untuk mendukung jawabannya itu mereka memberikan kesaksian bahwa dirinya juga telah mengalami pertumbuhan iman. Buktinya: mereka mengerti, memahami, menghayati dan banyak menghafal ayat Alkitab. Namun ketika mereka tahu bahwa ternyata semua itu belumlah cukup tanpa respons yang benar dalam wujud pertobatan dan kehidupan yang berkenan bagi Allah, di sinilah masalah baru muncul. 

Orang percaya sering menyia-nyiakan kasih karunia Tuhan dengan sikapnya “menolak minum obat” karena rasanya pahit. Hidup dalam pertobatan lebih sering terlihat sebagai penyiksaan dan penderitaan yang tak berkesudahan karena bertolak belakang dengan kenikmatan dunia. Seperti Paulus, orang percaya tidak perlu menggerutu dan menghindari penderitaan. Kedisiplinan, kemurnian, kesabaran, kemurahan hati, ketidakmunafikan, mengandalkan senjata rohani dan konsisten menjunjung kemuliaan Tuhan dalam segala keadaan adalah standar yang harus dimiliki setiap orang percaya yang tidak menyia-nyiakan kasih karunia Allah.


ORANG PERCAYA ADALAH PELAYAN PENDAMAIAN. KITA HARUS
BERDAMAI DENGAN ALLAH SEBELUM MENDAMAIKAN ORANG LAIN