Pembacaan : Amsal 29

Bacaan Alkitab Satu Tahun :  Kisah 11-13

 

Bila tidak ada wahyu, menjadi liarlah rakyat. Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum. (Amsal 29:18)

 

VISI. Sekarang kita beralih ke apa yang dilakukan para pemimpin. Di sini kita melihat bahwa menjadi liarlah rakyat—mereka berpencar ke segala arah dan menyimpang dari jalan yang seharusnya—jika mereka kekurangan sesuatu, tetapi apa yang kurang itu? Bahasa Ibrani yang digunakan di sini secara harfiah berarti “visi”—melihat ke depan—namun bisa juga mengacu pada wahyu yang diterima para nabi dari Allah. Oleh karena itu, para penerjemah berbeda pendapat tentang hal ini, namun mungkin yang terbaik adalah menyatukan pengertian mereka. “Mereka yang tidak punya tujuan dan/atau rencana masa depan tidak punya apa-apa untuk membimbing mereka untuk maju, sehingga mereka tersebar ke segala arah.” 

 

Para pemimpin Kristen, yang dibimbing oleh hikmat Firman Allah, harus menetapkan tujuan-tujuan yang bertujuan menghormati Allah dan melayani sesama. Sesungguhnya pemimpin terbaik adalah mereka yang mampu melukiskan suatu gambaran masa depan yang meyakinkan, yang dapat berkata, “Inilah dunia yang ingin saya lihat. Siapa yang bersama saya?” Organisasi dapat menjadi kaku ketika mereka menjadi egois—tidak lagi melayani visi, tujuan di luar diri mereka, namun hanya mempertahankan kekuasaan dan wilayah mereka sendiri. Pemimpin yang baik tidak hanya menjadi hamba tetapi juga menjadikan organisasinya sebagai hamba.

 

Pernahkah Anda melihat seorang pemimpin menyampaikan visi atau melukiskan masa depan dengan cara yang menarik? Bagaimana caranya?

 

Doa: Tuhan, kiranya para pemimpin bangsa kami tidak termotivasi terutama oleh keinginan untuk memajukan dirinya. Biarkan mereka didorong oleh visi perdamaian (berakhirnya kekerasan dan konflik), kesejahteraan (mengangkat orang miskin, sakit, dan kelaparan), dan kebebasan (penghancuran sistem yang tidak adil). Amin.