Pembacaan :    Kisah Para Rasul 2:14–28

Bacaan Alkitab Setahun:  Kejadian 34 - 36

 

Apakah kematian adalah hal yang buruk? Ya. Tetapi Kitab Suci memberi tahu kita bahwa kebaikan yang paling ultimat dapat ditemukan di tengah kejahatan yang paling gelap. Salib adalah contoh paling baik tentang hal ini. Di bukit kematian di luar kota, hal yang terbaik menjadi hal terburuk yang pernah ada. Apa yang lebih buruk dari pembunuhan Mesias?  Apakah ada yang bisa menandingi ketidakadilan eksekusi ilegal terhadap orang paling sempurna yang pernah hidup? Apakah ada yang bisa menandingi ketidakadilan siksaan terhadap Dia yang datang untuk membebaskan kita dari kematian? Di dalam Kisah Para Rasul 2:23 Petrus mengatakan bahwa kematian Kristus adalah tindakan jahat yang dilakukan oleh orang-orang jahat, tapi Petrus tidak berhenti sampai di situ. Dia mengatakan bahwa Allah menyerahkan Yesus untuk "maksud dan rencana-Nya"-Nya sendiri.  Momen mengerikan ini berada di bawah kendali Allah. Dia merencanakan dari awal untuk menggunakan kejahatan yang paling kelam untuk mendatangkan kebaikan paling baik bagi manusia. Di momen yang gelap ini, Allah mengalahkan dosa dan kematian—dua musuh yang tidak pernah bisa kita kalahkan sendiri. Di salib, dosa dan kebenaran bertemu. 

 

Dengan cara yang sama, Allah sering mendatangkan hal-hal yang paling indah dan kekal setelah kita mengalami saat-saat tergelap dalam hidup. Tuhan hadir dalam kegelapan. Dia merencanakan hal-hal tergelap untuk menghasilkan kebaikan bagi anak-anak-Nya. Dia menyerahkan Putra-Nya sampai mati sehingga Anda dapat memiliki kehidupan. Dia tidak akan meninggalkan Anda sekarang.

Paul David Tripp