Pembacaan :   Kejadian 3

 

Bacaan Alkitab Setahun :

Bilangan  7

Ada dua kebohongan yang menggoda kita kita dengan berbagai bentuk. Kebohongan inilah yang membuat Adam dan Hawa membuat pilihan yang salah ketika digoda di Taman Eden. Ya, benar, kebohongan ini masih punya kekuatan yang sama saat ini seperti dulu. Kebohongan pertama adalah otonomi. Kebohongan ini mengatakan bahwa Anda adalah makhluk independen dengan hak untuk hidup seperti yang Anda mau. Nah, kalau Anda adalah orangtua, Anda tahu bahwa anak-anak Anda akan percaya kebohongan itu. Itu sebabnya mereka tidak ingin mendengar koreksi Anda dan tidak menghargai otoritas Anda. Dari hari pertama, anak-anak kita ingin percaya bahwa hidup mereka milik mereka dan mereka adalah satu-satunya otoritas yang mereka miliki. Namun kita bukan milik kita sendiri. Jika Allah menciptakan kita – dan memang iya – maka kita adalah milik-Nya. Saya hobi melukis dan ketika selesai melukis, maka lukisan itu milik saya karena saya yang membuatnya. Lukisan itu tidak punya kehendak sendiri. Begitu juga otonomi manusia adalah kebohongan.

 

Kebohongan kedua adalah pemenuhan diri sendiri, yang mengatakan saya punya semua yang saya butuhkan dalam diri untuk bisa menjadi tujuan saya diciptakan dan melakukan panggilan saya. Faktanya adalah Allah satu-satunya makhluk yang bisa memenuhi diri-Nya sendiri di alam semesta. Kita diciptakan untuk bergantung, pertama kepada Allah dan kepada sesama dalam komunitas kasih. Kita harus diajar, didorong, diperingati, dikuatkan, diampuni, disembuhkan, dipulihkan, dinasihati, dikasihi, ditegur, dan dilepaskan – semua yang tidak bisa kita lakukan sendiri. Pemenuhan diri sendiri manusia adalah kebohongan.

 

Jadi Yesus memanggil kita untuk menolak kebohongan dan datang kepada-Nya. Di bawah kuk-Nya adalah satu-satunya tempat di mana kebebasan sejati ditemukan. Dia berkata: “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan” (Mat. 11:28-30). Ada kebebasan ditemukan bukan dalam janji kosong otonomi dan pemenuhan diri sendiri. Kebebasan sejati hanya ditemukan ketika anugerah mengikat hati Anda kepada Kristus. Dibebaskan dari usaha menjadi apa yang Anda tidak bisa capai dan melakukan apa yang bukan tujuan Anda diciptakan, Anda sekarang bebas untuk menanggung beban ringan dari anugerah yang memberikan pengampunan dan memulihkan hidup. 

 

Kita tidak akan pernah mendapat kebebasan dan kepuasan jangka panjang yang kita pikir akan kita dapat dari hasil menguasai diri. Mengabaikan Allah tidak pernah menjadi jalan kepada berkat.