Pembacaan ; Amsal 31

Bacaan Alkitab Satu Tahun : Daniel 1-3

 

Ia mencari bulu domba dan rami, dan senang bekerja dengan tangannya. Ia serupa kapal-kapal saudagar, dari jauh ia mendatangkan makanannya. Ia bangun kalau masih malam, lalu menyediakan makanan untuk seisi rumahnya, dan membagi-bagikan tugas kepada pelayan-pelayannya perempuan.  Ia membeli sebuah ladang yang diingininya, dan dari hasil tangannya kebun anggur ditanaminya. (Amsal 31:13–16)

 

UNIT EKONOMI. Satu hal yang Amsal 31:13-16 ajarkan tentang pernikahan adalah bahwa pernikahan, di antara banyak hal lainnya, adalah unit ekonomi. Peneliti telah mencatat bahwa secara umum, orang yang menikah lebih baik secara ekonomi daripada yang lajang. Mereka merangsang dan bekerja sama dalam mengumpulkan kekayaan untuk keluarga. Namun, manfaat kehidupan pernikahan ini hanya dapat direalisasikan melalui kerja keras kedua belah pihak. Meskipun mungkin terdapat perbedaan dalam kemampuan penghasilan, dan apakah salah satu tinggal di rumah untuk mengurus rumah tangga, kedua pasangan pada akhirnya adalah pencari nafkah.

 

Beberapa orang mungkin merasa bahwa deskripsi wanita dalam Amsal 31 adalah standar yang sangat tinggi dan mungkin merasa bahwa sulit menemukan seseorang yang memenuhi semua aspek yang disebutkan dalam teks tersebut. Namun, hal yang sama dapat diterapkan pada berbagai aspek lain dalam kehidupan, seperti kasih yang diuraikan dalam 1 Korintus 13:4-8a atau sifat-sifat yang dijelaskan dalam Galatia 5:22-23a.

 

Penting untuk diingat bahwa kita sebagai manusia tidak pernah sempurna, tetapi teks-teks ini dapat menjadi panduan dan inspirasi bagi kita untuk mencari cara menjadi lebih baik dalam iman dan kehidupan kita. Keyakinan dalam Injil mengajarkan bahwa keselamatan kita bukanlah hasil dari perbuatan baik kita sendiri, tetapi berkat kasih karunia yang diberikan kepada kita melalui Kristus. Oleh karena itu, kita mencoba untuk menjalani kehidupan yang mencerminkan nilai-nilai dan ajaran-ajaran yang terkandung dalam teks-teks tersebut sebagai wujud rasa syukur kita kepada Kristus yang telah menyelamatkan kita. Injil memberikan motivasi kepada kita untuk bersemangat dalam ketaatan terhadap prinsip-prinsip ini dan tidak merasa putus asa ketika kita belum mencapainya secara sempurna.

 

Bagaimana Anda melihat standar hidup yang Alkitabiah? Apakah tampaknya tidak masuk akal? Memberatkan? Indah? Atau yang lainnya?

 

Doa: Bapa, aku mengaku di dalam hatiku kalau aku tidak bersandar sepenuhnya pada kebenaran Yesus. Karena aku masih mengandalkan perbuatanku untuk memberi kesan bahwa aku orang yang ideal, aku merasa hukum itu memberatkan. Beri aku istirahat di dalam Kristus agar aku bisa menaati hukum-Mu dengan semangat dan ucapan syukur. Amin.