PANGGILAN UNTUK KOMITMEN

Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu: persembahkanlah dirimu sebagai persembahan hidup yang kudus, yang berkenan kepada Allah; itu adalah ibadahmu yang sejati. Roma 12:1

 

Ketika diminta untuk menjelaskan bagaimana hidupnya bisa memberikan dampak, William Booth, pendiri Salvation Army, menjawab dengan satu kalimat luar biasa: “Yesus Kristus memiliki segalanya yang ada dalam diri saya.”

 

Tidak ada kesombongan dalam tanggapan itu. Itu hanyalah satu-satunya cara Booth dapat menjelaskan mengapa dia, seorang manusia biasa yang tidak punya banyak harta, telah dipakai dengan cara yang begitu luar biasa dan memiliki pengaruh yang luar biasa pada titik tertentu dalam sejarah.

 

Apa artinya Yesus Kristus memiliki seluruh diri Anda?

 

Di awal Roma 12, setelah sebelas pasal sebelumnya merayakan keselamatan dari dosa yang dilakukan Allah di kayu salib dan belas kasihan-Nya yang berdaulat dalam memilih umat bagi diri-Nya sendiri, Paulus menyerukan kepada mereka yang percaya kepada Kristus untuk memberikan 100 persen diri mereka —tubuh, pikiran, dan roh—kepada Tuhan Yesus Kristus. Kata yang dia gunakan untuk “menasihatkan” di sini berasal dari bahasa Yunani logikas, yang berarti “logis.” Dengan kata lain, tegurannya tidak berdasarkan emosi atau manipulasi. Sebaliknya, Paulus menyampaikan permohonan yang rasional dan mendesak kepada para pembacanya, semua atas dasar kemurahan Allah.

 

Seluruh dimensi keberadaan kita terpengaruh oleh pemberontakan kita terhadap Allah. Namun, dalam kasih  karunia-Nya, Allah tidak memperhitungkan dosa umat-Nya, malah Dia menahan hukuman yang pantas kita terima dan menanggungkannya kepada  Putra Tunggal-Nya yang terkasih.

 

Jika kita mengabaikan bagian “demi kemurahan Allah” dari seruan ini, kita akan langsung salah. Ini adalah seruan kepada orang-orang yang telah menerima anugerah Allah yang memampukan mereka untuk mempersembahkan nyawa mereka—bukan agar mereka diterima tetapi karena mereka telah diterima. Permohonan ini ditujukan bagi kita yang telah dibebaskan oleh anugerah untuk menjadi apa yang Allah inginkan, mengabdi sepenuhnya kepada-Nya.

 

Allah tidak meminta kita untuk mempersembahkan uang atau harta benda kita. Dia ingin kita mempersembahkan diri kita sendiri, tidak kurang tidak lebih. Seluruh diri kita, semua yang kita pikirkan, semua yang kita rasakan, semua yang kita lakukan, dan semua yang kita ketahui—mempersembahkan hal ini kepada Allah yang telah memberikan Putra-Nya bagi kita adalah satu-satunya respons logis atas anugerah-Nya. Ketika kita menyerahkan seluruh diri kita kepada Allah, segala kemampuan kita, walaupun terbatas, dapat digunakan untuk kemuliaan dan tujuan-Nya. Kehidupan Kristen tidak mempnunyai pilihan untuk setengah-setengah atau menahan diri. Ini adalah kehidupan yang menyeluruh.

 

Ada sesuatu yang mulia tentang komitmen yang mengatakan, “Saya menyerahkan semuanya.” Jika Anda mau menyerahkan segalanya, maka tidak ada batasan terhadap apa yang akan terjadi di dalam dan melalui Anda. Maukah Anda menjadi orang yang dapat mengatakan, “Yesus Kristus memiliki segalanya dalam diriku”?

 

Refleksi

Bacalah Filipi 1:19-30 dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut

  • Pola pikir apa yang perlu saya ubah?
  • Apa yang perlu dikalibrasi dalam hati saya?
  • Apa yang bisa saya terapkan hari ini?  

Bacaan Alkitab Satu Tahun : Yeremia 30 – 31: Matius 26: 1-25

Truth For Life – Alistair Beg