Pembacaan :  Mazmur 94

 

Bacaan Alkitab Setahun :

Kisah 20 - 22

 

 

Apa yang Anda lakukan, ke mana Anda lari, apa yang Anda katakan pada diri sendiri, atau bagaimana Anda merespons ketika Anda ditinggalkan sendirian di dunia yang hancur ini,? Dalam beberapa hal, itu terjadi pada kita semua. Kita diciptakan untuk hidup dalam komunitas dengan Allah dan sesama namun kita menemukan diri kita terasing dan sendirian. Kesendirian seperti itu sangat dalam dan menyakitkan karena kita dirancang untuk menjadi makhluk sosial. Kita diciptakan untuk hidup dalam kasih yang rela berkorban dan dalam kedamaian satu sama lain. Kata-kata kasar, tindakan tidak setia, niat fitnah, dan momen-momen kekerasan tidak pernah seharusnya menginfeksi dan menghancurkan komunitas tempat kita diciptakan. Tetapi setelah Adam dan Hawa tidak menaati Tuhan maka ketegangan dan tuduhan meletus dalam hubungan mereka, dan kemudian memburuk dengan sangat cepat. Kain, putra Adam dan Hawa, membunuh saudaranya karena kecemburuan.

Karena dosa telah menginfeksi dunia kita maka kesalahan menginfeksi hubungan kita. Dosa menghancurkan komunitas yang Tuhan maksudkan untuk kita tinggali dan membuat banyak dari kita mengalami kesendirian. Kesendirian ini mengambil banyak bentuk:

 

  • Teman mencurigai teman.
  • Perceraian suami istri.
  • Tetangga menjauh.
  • Karyawan dipecat.
  • Anak-anak menolak orang tua mereka.
  • Gereja-gereja terpecah.
  • Masalah hidup mengukir jurang pemisah di antara kita.
  • Teman dan kerabat kehilangan kontak.
  • Usia tua membuat kita kesepian.
  • Kematian mengambil orang-orang tersayang dari kita.

 

Ya, di suatu tempat dalam hidup Anda maka Anda akan ditinggalkan sendirian. Tetapi dalam pengalaman kesendirian inilah Anda harus mengingat Injil Yesus Kristus. Yesus menangkap keindahan relasional ini dalam hidup-Nya sendiri ketika menghadapi kematian, Dia berkata kepada murid-murid-Nya: “Lihat, sekarang, bahkan sudah datang, bahwa kamu diceraiberaikan masing-masing pada tempatnya sendiri dan kamu meninggalkan aku seorang diri. Namun Aku bukan seorang diri, sebab Bapa menyertai Aku” (Yohanes 16:32). Ya, manusia dan keadaan meninggalkan Anda sendirian. Namun, mustahil bagi anak Allah untuk benar-benar sendirian, karena kita memiliki Bapa di surga yang selalu bersama kita dan yang tidak akan meninggalkan kita, apa pun yang terjadi. Ingatkan diri Anda hari ini bahwa, sebagai anak Allah, tidak peduli berapa banyak orang yang telah pergi dari hidup Anda maka Anda tidak pernah benar-benar sendirian.

 

Jika Anda adalah anak Allah, Anda dikasihi hari ini bahkan walau Anda sendirian