Pembacaan :  Lukas 15: 1 - 10

 

Bacaan Alkitab Setahun :

Kisah 23 - 25

 

Ada perbedaan antara orang yang melakukan kesalahan yang kemudian  berusaha untuk mencari pembenaran dan berupaya merubah diri sendiri dengan seseorang yang melakukan kesalahan yang kemudian  mengakui kesalahan dan kebutuhannya akan pertolongan. Kita sering tidak bisa membedakan keduanya. Orang pertama percaya pada kekuatan pribadi dan kemungkinan penyelamatan diri, sementara yang kedua tidak melakukan pembenaran diri dan berseru meminta bantuan orang lain. Yang satu bangun di pagi hari dan mengatakan pada dirinya sendiri bahwa dia akan melakukan yang lebih baik hari ini, tetapi orang yang satu lagi memulai hari dengan meminta anugerah. Orang yang satu menargetkan perubahan perilaku, sementara orang yang lain mengakui kebutuhan hatinya. Orang yang satu menilai bahwa dia memiliki kekuatan untuk melakukan perubahan pribadi, sementara orang yang satunya lagi tahu bahwa dia perlu diberi kekuatan untuk melewati peperangan ini. Orang yang satu berpegang pada kemungkinan bisa melakukan perubahan prilaku secara mandiri, tetapi orang yang satu lari kepada Allah untuk meminta bantuan.

Berusaha mengubah perilaku dengan kekuatan sendiri sebagai usaha untuk menebus kesalahannya adalah kebalikan dari pengakuan tulus untuk kebutuhan akan anugerah yang diikuti dengan pertobatan. Orang-orang yang mengakui bahwa apa yang telah mereka lakukan adalah salah tetapi kemudian segera menyusun rencana untuk melakukan yang lebih baik tanpa disadari menyangkal apa yang Injil Yesus Kristus katakan tentang mereka yaitu bagaimana perubahan bisa terjadi dan di mana pertolongan dapat ditemukan. Apa yang mereka hilangkan atau abaikan adalah pengakuan. Ketika Anda mengakui dosa Anda kepada Allah, Anda tidak hanya mengakui bahwa Anda telah berdosa tetapi Anda juga mengaku bahwa Anda tidak memiliki kekuatan untuk melepaskan diri dari dosa yang baru saja Anda akui. Pengakuan yang benar selalu menggabungkan pengakuan dengan permohonan minta pertolongan. Pertobatan dan pengampunan serta kehadiran Yesus akan mendorong hati kita memiliki kerinduan untuk hidup dengan cara baru yang lebih baik. 

Orang yang hanya menyesali perbuatan dosanya dan berusaha berbuat baik dengan kekuatannya sendiri sebagai upaya untuk menebus kesalahannya yang mungkin kelihatannya rohani akan membuatnya menjadi merasa diri benar dan merasa punya kekuatan untuk bisa berbuat baik. Walaupun dia mengakui dosanya tetapi sebenarnya tidak ada aspek vertikal untuk apa yang dia lakukan. Yang saya maksud adalah bahwa tidak ada pengakuan terhadap Allah, tidak ada pengakuan akan kebutuhan akan penyelamatan yang mendalam, dan tidak ada pertobatan yang dimotivasi oleh hati yang dipenuhi dengan rasa syukur dan penyembahan kepada Allah. Ini adalah cara mengatasi dosa dengan cara “aku bisa menyelamatkan diri sendiri”, dan hal ini banyak terjadi di gereja Yesus Kristus daripada yang kita kira. Itu tidak pernah menghasilkan perubahan yang langgeng. Itu tidak pernah menghasilkan kerendahan hati yang protektif dan preventif. Itu tidak pernah mendorong penyembahan dan pelayanan lebih lanjut kepada Juruselamat. Ini tidak akan berhasil. Jika Anda memiliki kekuatan untuk mengubah diri Anda sendiri tanpa bantuan Allah maka Yesus tidak perlu datang. Seluruh kisah Injil di dalam Kitab Suci adalah kisah tentang orang-orang putus asa yang terjebak dalam dosa dan tidak memiliki harapan kecuali kasih karunia Penebus. Ketika dosa Anda terungkap hari ini, mana dari dua jalan ini yang akan Anda ambil?

 

Karena dosa lebih dalam daripada perilaku buruk, berusaha menjadi lebih baik bukanlah solusi. Hanya kasih karunia yang mengubah hati yang dapat menyelamatkan kita.