Pembacaan : Lukas 7: 1 - 17

 

Bacaan Alkitab Setahun :

2 Samuel 17 - 18

 

Iman begitu percaya akan apa yang Allah katakan sehingga iman rela melakukan apa yang Dia katakan dan tetap dalam batasannya. Iman adalah respons hati Anda kepada Allah yang sepenuhnya mengubah cara Anda hidup. Anda tidak hanya berpikir dengan iman, Anda hidup dengan iman.

Penting bagi kita menghadapi dua implikasi dari iman yang benar, dan nyata. Pertama, iman tidak pernah menjadi sesuatu yang natural bagi kita. Kita tidak lahir dengan iman dalam Allah. Kita tidak keluar dari rahim siap untuk mengakui keberadaan-Nya, menyembah-Nya karena kemuliaan-Nya, dan tunduk pada pemerintahan-Nya. Kita cenderung hidup oleh apa yang kita lihat, oleh pengalaman, oleh penelitian, atau oleh intuisi, tetapi iman tidaklah natural bagi kita. Yang natural bagi kita adalah memikirkan misteri dalam hidup yang tidak pernah terpecahkan. Yang natural bagi kita adalah membayangkan kita akan seperti apa 10-20 tahun lagi. Yang natural bagi kita adalah heran mengapa hidup orang lain begitu berbeda dengan kita. Yang natural bagi kita adalah panik, berpikir apakah Allah benar-benar ada dan jika Dia memang ada, apakah Dia mendengar doa Anda. Namun, menyerahkan seluruh keberadaan Anda di tangan Dia yang Anda tidak bisa lihat, sentuh, atau dengar, sangat tidak natural. Itu sebabnya iman adalah anugerah ilahi. Anda dan saya bisa meragukan apa pun di dunia dan tidak punya kuasa independen apa pun untuk dipercayai. Jadi jika Anda hidup oleh iman, jangan bangga, berpikir Anda sudah melakukan sesuatu yang hebat. Tidak, angkatlah mata dan tangan Anda ke surga dan bersyukurlah kepada Allah karena memberikan Anda kemampuan dan keinginan untuk percaya.

Kedua, berpartisipasi dalam tradisi Kristen adalah bagian dari kehidupan iman, tetapi tidak mendefinisikan kehidupan iman. Hanya karena Anda ikut dalam program yang dijadwalkan gereja Anda tidak berarti Anda orang beriman. Anda bisa memuji Allah karena hikmat-Nya dalam ibadah Minggu tetapi melanggar perintah-Nya di hari Selasa karena pada dasarnya Anda merasa lebih pintar dari Dia. Anda bisa bernyanyi, mensyukuri anugerah-Nya di hari Minggu dan menentang pekerjaan anugerah yang sama di sisa minggu itu. Mudah untuk menipu diri Anda, berpikir Anda hidup oleh iman padahal tidak. Jadi lihatlah cermin Ibrani 11 dan selidiki iman Anda. Anda tidak perlu melakukannya degan takut, cemas dengan apa yang akan Anda temukan.

Anda tidak perlu menyangkali realitas pergumulan rohani Anda atau bersikap seakan Anda baik-baik saja. Anda tidak harus takut kelihatan apa adanya, karena pergumulan iman Anda sudah dijawab oleh anugerah di kayu salib Tuhan Yesus. Berlarilah kepada-Nya dan akui lagi bahwa iman Anda kembang kempis. Dia tidak akan menolak Anda.

Iman berarti Anda mempercayai firman Allah, Anda tidak pernah membiarkan diri Anda berpikir lebih pintar dari Dia, dan Anda hidup dalam batasan-Nya.