Baca: Kejadian 33:1-20
Tetapi Esau berlari mendapatkan dia, didekapnya dia, dipeluk lehernya dan diciumnya dia, lalu bertangis-tangisanlah mereka. (Kejadian 33:4)

Bacaan Alkitab Setahun: 
Kisah Para Rasul 23-25



Pelarian Yakub dimulai ketika ia menipu Ishak, ayahnya, untuk mendapatkan berkat kesulungan sehingga ia harus lari dari Esau yang berniat membalas dendam kepadanya. Yakub lari meninggalkan rumahnya ke Padan-Aram. Tempat pelarian yang tidak mudah, karena harus berpisah dengan keluarga yang sangat dikasihinya dalam waktu lama. Di tempat itulah Yakub menerima segala konsekuensi dari perbuatan dosanya: tinggal sebagai orang asing, diperdaya oleh Laban, harus bekerja keras, dan hidup dalam bayang-bayang ketakutan karena amarah Esau. 

Allah kita adalah Bapa yang kaya dengan anugerah! Beberapa kali Allah menjumpai Yakub dan menguatkannya. Tinggal sebagai orang asing namun Yakub tetap diberkati. Hingga Allah pun menyuruh Yakub untuk pulang kepada keluarganya dengan janji bahwa Allah akan menyertainya. Yakub mengikuti perintah Allah itu meski dengan perasaan takut. Dalam situasi takut, lagi-lagi Allah beranugerah kepadanya. Nyatanya Allah melembutkan hati Esau dan dilepaskannya pengampunan. Anugerah Allah berlanjut saat Yakub berkumpul kembali dengan keluarganya dan hidup dengan sukacita. 

Setiap orang pasti pernah bersalah dan itu menimbulkan sebuah konsekuensi yang harus ditanggung. Namun, penderitaan yang kita alami akibat dosa yang kita perbuat tidak berarti menutup pintu anugerah Allah bagi hidup kita. Allah tetap beranugerah karena Ia tidak menghendaki kita binasa karena dosa. Anugerah yang diberikan-Nya menunjukkan bahwa Ia tidak saja mengampuni segala dosa kita, tetapi Ia juga memulihkan hidup kita.


KONSEKUENSI APA PUN YANG KITA ALAMI TIDAK AKAN MENUTUP
PINTU ANUGERAH-NYA UNTUK MENYELAMATKAN KITA