TUBUH KITA YANG TELAH DIBANGKITKAN
Dan sementara mereka bercakap-cakap tentang hal-hal itu, Yesus tiba-tiba berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata kepada mereka: "Damai sejahtera bagi kamu!" Lukas 24:36
Kebangkitan Yesus menunjukkan kepada kita bukan hanya bahwa kita memiliki masa depan yang kekal, tetapi juga seperti apa masa depan itu.
Kematian Yesus membuat para pengikut-Nya berada dalam keadaan terkejut dan merasa kalah. Kematian seolah telah menang. Ketika kemudian muncul laporan-laporan yang saling bertentangan mengenai penampakan-Nya setelah kebangkitan, kebingungan semakin menjadi-jadi. Hanya satu hal yang dapat menyelesaikan kebingungan itu: Yesus sendiri harus menampakkan diri dan menyatakan bahwa Ia hidup. Dan itulah yang terjadi!
Ketika para murid sedang "bercakap-cakap tentang hal-hal itu"—tentang kematian dan kebangkitan Yesus—"Yesus tiba-tiba berdiri di tengah-tengah mereka." (Lukas 24:36). Bayangkan mereka sedang berdiskusi, mungkin berdebat, tentang keberadaan Sang Guru. Lalu, tiba-tiba Yesus hadir di tengah-tengah mereka, menjadi bagian dari percakapan itu! Penampakan-Nya begitu dramatis hingga mereka “terkejut dan takut dan menyangka bahwa mereka melihat hantu” (Lukas 24:37).
Penampakan Yesus bukan hanya bukti fisik bahwa Ia bangkit dengan tubuh-Nya, tetapi juga menjadi kesaksian tentang masa depan yang menanti semua orang percaya—yaitu, tubuh yang dimuliakan. Yesus bangkit dari kematian dengan tubuh yang telah diubahkan, tubuh yang tidak akan pernah mati lagi—bahkan tidak dapat mati lagi. Kematian tidak lagi berkuasa atas-Nya. Seperti yang kemudian ditulis Paulus: “Demikianlah pula halnya dengan kebangkitan orang mati”(1 Korintus 15:42).
Ketika kita mati di dalam Kristus, kita tidak akan pernah mati lagi. “Sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus. Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung, sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya” (ayat 22–23). Tubuh kita yang sekarang fana akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa (ayat 42). Kita tidak akan lagi tunduk pada penyakit, pembusukan, atau kematian.
Lebih dari itu, tubuh jasmani kita yang sekarang "ditaburkan dalam kebinasaan" dan "kehinaan" akan "dibangkitkan dalam kemuliaan" dan "kekuatan" (ayat 43). Kita akan terbebas dari segala keinginan daging yang egois dan penuh hawa nafsu. Kita tidak akan lagi tunduk pada kelemahan dan keterbatasan tubuh.
Tuhan Yesus yang telah bangkit bukan hanya menaklukkan dosa dan kematian dalam tubuh-Nya, tetapi juga menaklukkan kuasa dosa dan kematian dalam tubuh kita. Suatu hari nanti, kita akan melihat ke cermin dan tidak lagi melihat apa pun yang membuat kita sedih, menyesal, atau takut.
Karena itu, hari ini—apa pun kelemahan tubuh Anda, seberapapun besarnya pergumulan melawan dosa—teruslah maju. Arahkan pandangan Anda kepada pengharapan yang ada di depan, sebab “kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat, yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, menurut kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya” (Filipi 3:20–21).
Harapan yang besar! Warisan yang mulia!
Refleksi
Bacalah 1 Korintus 15:35-49 dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut
Bacaan Alkitab Setahun: Daniel 3 – 4 ; Wahyu 6
Truth For Life – Alistair Beg