Pembacaan : Efesus 3: 14 - 21

 

Bacaan Alkitab Setahun:  

Keluaran 5 - 7

Jika Anda memandang kepada cermin firman Tuhan dan melihat seseorang yang membutuhkan anugerah, mengapa Anda tidak sabar dengan orang lain yang juga punya kebutuhan yang sama?

 

Mungkin salah satu dosa terbesar dalam hubungan kita dengan sesama adalah dosa melupakan. Saya berharap bisa berkata ini bukan masalah saya, tetapi kenyataannya ini masalah saya juga. Begitu mudah Anda lupa bahwa Anda sangat butuh anugerah dan dengan sama mudahnya Anda lupa dengan anugerah luar biasa yang diberikan kepada Anda dengan cuma-cuma. Dan ketika Anda lupa anugerah yang diberikan kepada Anda, maka Anda dengan mudah akan merespons orang-orang sekitar dengan tanpa anugerah.

Jelas bahwa menunjukkan anugerah kepada sesama bukanlah sesuatu yang dihasilkan karena kewajiban. Bayangkan saya duduk di sofa di sebelah istri saya Luella dan berkata, “Luella, aku sadar bahwa kewajibanku adalah bersikap baik kepadamu. Jadi aku beritahu apa yang akan aku lakukan. Aku akan baik kepadamu, bukan karena aku mau, tetapi karena itu yang harus aku lakukan.” Apa menurut Anda Luella akan senang mendengar kata-kata itu? Saya rasa tidak. Kehidupan penuh anugerah yang ditunjukkan kepada orang lain hanya akan tumbuh subur di tanah ucapan syukur. Ketika saya benar-benar merenungkan siapa saya, ketika saya mengambil waktu untuk merenungkan anugerah yang saya tidak bisa saya dapatkan, atau layak saya terima, tetapi diberikan kepada saya, dan ketika saya mengingat bahwa anugerah itu diberikan dengan bayaran nyawa orang lain, maka saya termotivasi untuk memberikan anugerah yang sama kepada orang lain. 

Bagi orang percaya, merespons orang lain dengan keras, kritik, tidak sabar, dan merasa terganggu selalu terhubung dengan melupakan atau menyangkali siapa kita dan apa yang sudah kita terima dalam Yesus. Jelas bahwa orang terbaik yang bisa memberikan anugerah adalah orang yang benar-benar mengerti bahwa dia membutuhkan anugerah dan sadar sepenuhnya apa yang dia telah terima dan sedang diterima.

Karena kita cepat lupa, karena kita terjebak pada kepercayaan bahwa kita layak, dan karena kita cenderung berpikir bahwa kita lebih benar, lebih pintar, daripada yang sebenarnya, kita semua perlu menerima anugerah saat kita dipanggil untuk menjadi saluran anugerah di dalam hidup orang lain. Allah yang penuh anugerah sedang mengerjakan anugerah-Nya kepada semua orang di sini. 1 Yohanes 4:19 benar sekali: “ Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.” Itulah yang harus kita ingat.

Renungan Harian 20 Januari 2021