BERSANDAR PADA FIRMAN ALLAH
Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu. Yakobus 1:21
Sering kali seseorang mungkin bertanya, "Kamu bersandar di mana?" ketika melihat di pakaian saya ada bekas sesuatu — tempat saya bersandar sebelumnya. Dan saya memutuskan pada saat itu untuk lebih berhati-hati di masa depan mau bersandar di mana.
Secara rohani, kita juga harus berhati-hati di mana kita bersandar. Sama seperti kita mungkin tanpa sengaja menjadi kotor karena bersandar pada papan tulis, kita juga cenderung tercemar secara moral karena "bersandar pada" dosa. Kita seharusnya menyadari kejahatan yang begitu merajalela di sekitar—dan di dalam diri kita. Sangat mudah untuk berbuat dosa dengan mata dan pikiran kita, baru menyadari ketika sudah terlambat bahwa dosa telah meninggalkan jejaknya.
Sikap kita terhadap dosa dalam seminggu akan memengaruhi cara kita mendengarkan firman Allah yang disampaikan kepada kita pada hari Minggu. Kekotoran moral merupakan penghalang untuk mendengarkan dan menerima hal-hal baik dari Alkitab. Cara kita menerima firman yang disampaikan sangatlah penting. Sebagian dari kita menerima firman Allah dalam keadaan berlumur tanah karena berkompromi dengan kejahatan dan kekotoran dunia, atau dengan noda-noda ketidaktaatan yang disengaja. Kita tidak dapat bertindak dengan ketidakstabilan seperti itu dan masih berharap bahwa kita akan menerima sesuatu dari Tuhan (Yakobus 1:7-8). Ketika firman dikhotbahkan Minggu demi Minggu dan beberapa orang di jemaat bertumbuh dan dewasa sementara yang lain tidak, yang jadi masalah adalah tanahnya, bukan benihnya.
Perhatikan bahwa Yakobus tidak memberi tahu kita untuk sekadar berdoa tentang kekotoran ini tetapi untuk membuangnya. Bagaimana caranya? Dengan kuasa Allah yang memampukan melalui Roh-Nya melalui firman. Seperti yang ditulis oleh pemazmur, “dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu" (Mazmur 119:9). Alkitab adalah instrumen pemurnian. Hari demi hari, berkomitmenlah untuk menjauhi dosa yang terlalu sering kita sadari, kita harus "terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam." Kita mungkin tidak memahami segalanya, tetapi kita dengan rendah hati menerima dan bertindak berdasarkan apa yang kita pahami.
Saat Anda dengan rendah hati menerima firman Allah, Anda diselamatkan—hari ini, esok, dan selamanya. Firman-Nya menyelamatkan Anda dari pembunuh rohani berupa kemunafikan. Firman-Nya mengingatkan Anda bahwa Dia telah menyelamatkan Anda dari hukuman dosa melalui kematian Putra-Nya. Firman-Nya meyakinkan Anda bahwa Anda sedang diselamatkan dari kuasa dosa dan dapat memilih kebenaran sebagai gantinya.
Di mana Anda biasa bersandar? Apakah ada dosa yang diterima dan didukung oleh dunia di sekitar Anda tetapi yang perlu Anda tinggalkan? Datanglah ke hadapan firman Allah hari ini. Bersandarlah pada Roh-Nya untuk dipulihkan dan dihidupkan kembali. Terimalah firman-Nya, dan bersukacitalah karena itu memiliki kuasa untuk membersihkan!
Refleksi
Bacalah Markus 9:42-50 dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:
Bacaan Alkitab Setahun: Yeremia 37–39; Matius 27:1-26