BELAJAR DALAM KELUARGA ROHANI

Peliharalah kasih persaudaraan! Jangan kamu lupa memberi tumpangan kepada orang, sebab dengan berbuat demikian beberapa orang dengan tidak diketahuinya telah menjamu malaikat-malaikat. Ingatlah akan orang-orang hukuman, karena kamu sendiri juga adalah orang-orang hukuman. Dan ingatlah akan orang-orang yang diperlakukan sewenang-wenang, karena kamu sendiri juga masih hidup di dunia ini. Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah. Ibrani 13:1-4

 

Ada perbedaan besar antara menjelaskan bagaimana cara mengendarai sepeda dan benar-benar membantu seseorang duduk di atas sadel dan mulai mengayuh. Membuat kue juga kelihatannya mudah saat membaca resep, tapi kenyataannya, saya jarang berhasil membuat kue yang benar-benar enak! Yang saya butuhkan adalah seseorang yang menunjukkan langsung caranya, lalu mengizinkan saya menirunya.

Petunjuk-petunjuk moral yang diberikan dalam Ibrani 13 memang dimaksudkan untuk dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, cara kita mempelajarinya bukan sekadar dengan memahami prinsip-prinsip abstrak, melainkan dengan melihat langsung bagaimana prinsip-prinsip itu diterapkan dalam keluarga rohani kita.

Misalnya, kita bisa membaca tentang pentingnya saling mengasihi. Tapi jauh lebih berdampak jika kita melihat kasih itu nyata dalam kehidupan orang-orang di sekitar kita yang penuh kasih. Kita bisa tahu bahwa kita dipanggil untuk peduli pada orang asing, tetapi kita akan benar-benar merasakannya jika dibesarkan di rumah yang terbuka dan penuh kepedulian. Kita juga bisa membaca tentang panggilan untuk hidup dalam kekudusan secara seksual, namun akan jauh lebih kuat pengaruhnya jika kita tumbuh di rumah yang menjunjung kekudusan, atau melihatnya langsung ketika mengunjungi keluarga jemaat yang hidup dalam kekudusan.

Menanamkan nilai-nilai etika seperti ini membutuhkan waktu, kesabaran, dan keterlibatan. Kita tidak bisa mencapainya hanya dengan menonton video atau membaca artikel. Jika informasi saja cukup untuk mengubah hidup, maka cukup dengan menulis atau menyampaikannya. Tapi pada kenyataannya, kasih, kehormatan, dan kesetiaan tidak bisa dipelajari hanya dari layar. Semua itu harus ditemukan dan dijalani dalam kehidupan bersama keluarga rohani.

Karena itu, perhatikan saudara-saudari Anda yang telah meneladani hidup seperti Kristus. Baca kembali Ibrani 13:1–4, bersyukurlah untuk mereka yang Anda kenal yang menghidupi firman ini, dan belajarlah dari mereka dan teladani hidup mereka, sehingga suatu hari Anda pun, seperti Paulus, dapat dengan rendah hati berkata, "Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus" (1 Korintus 11:1).

Bagaimana kalau kita mulai melakukannya minggu ini?

 

Refleksi

Bacalah Ibrani 13:1-8, 16-17 dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut

  • Pola pikir apa yang perlu saya ubah?
  • Apa yang perlu dikalibrasi dalam hati saya?
  • Apa yang bisa saya terapkan hari ini? 

 

Bacaan Alkitab Setahun: Ayub 36–37; 1 Korintus 12

Truth For Life – Alistair Beg