TIDAK ADA YANG BAIK DI LUAR ALLAH
Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung. Aku berkata kepada TUHAN: "Engkaulah Tuhanku, tidak ada yang baik bagiku selain Engkau!" Mazmur 16:1-2
Apa yang Anda anggap berharga dalam hidup ini? Kita semua memiliki sesuatu yang memberi kita kesenangan atau suatu tempat yang tampaknya menenangkan dan tepat buat kita. Namun, terkadang, kesenangan duniawi tersebut menjadi tidak lagi penting bagi kita ketika penyakit dan kesusahan menimpa. Mobil jenis apa yang Anda kendarai saat meninggalkan rumah sakit saat mengetahui bahwa orang yang Anda kasihi telah didiagnosis menderita kanker ganas tidak menjadi masalah, bukan? Hal yang sama berlaku untuk pakaian, perhiasan, gadget, rumah—tiba-tiba, semua itu tidak sepenting yang dulu terlihat.
Kita dapat dan harus menikmati apa yang telah Allah berikan kepada kita dengan murah hati. Dia “memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati” (1 Timotius 6:17). Bukan berarti hal-hal baik di bumi ini buruk. Namun, apa yang kita miliki di dalam Allah begitu menyenangkan, begitu kaya, sehingga mengenal-Nya seperti menemukan harta karun yang tersembunyi di ladang. Harta karun itu begitu memikat sehingga dalam sukacita, kita melakukan apa pun untuk mendapatkan ladang itu dan kesenangan yang ada di dalamnya (Matius 13:44).
Tanpa harta karun yang kita miliki di dalam Tuhan, seperti yang dikatakan Mazmur 16, pada akhirnya kita tidak memiliki kebaikan lain. Ketika kita duduk menyantap semangkuk sereal atau oatmeal atau sarapan apa pun, dalam benak kita seharusnya kita berkata, “Tanpa Engkau, Tuhan, aku tidak memiliki hal yang baik. Engkaulah yang membuat gandum tumbuh. Engkaulah yang menyediakan makananku.” Ketika kita bangun dan berjalan keluar pintu, dan memiliki kesehatan dan kekuatan untuk melakukannya, siapa yang memungkinkan kita untuk berjalan? Ketika kita berbaring di tempat tidur pada malam hari dan kita dapat memasuki sisa malam, siapa yang memungkinkannya?
Anda tidak memiliki kemampuan bahkan untuk melihat huruf-huruf ini, atau untuk memahami apa yang Anda baca tanpa kasih karunia Allah yang memampukan. Hanya Dia yang dapat memelihara dan menopang kita. Hanya Allah yang memberi kita “hidup dan nafas dan segala sesuatu” (Kisah Para Rasul 17:25). Pada akhirnya, kita tidak memiliki kebaikan tanpa Dia—tetapi Dia memiliki lebih dari cukup kebaikan untuk dibagikan. Dia adalah sumber semua harta kita—dan Dia sendiri adalah harta kita yang lebih besar. Ketika Anda melihat Dia sebagaimana Dia sebenarnya, respons alami Anda adalah menjadikan Dia pusat kehidupan Anda, yang di sekelilingnya berputar pikiran, keputusan, perasaan, dan tindakan Anda. Yaitu, Anda akan berkata kepada-Nya, “Engkaulah Tuhanku,” karena di hadirat-Nya “ada sukacita berlimpah-limpah” dan di tangan kanan-Nya “nikmat senantiasa” (Mazmur 16:11). Di mana lagi Anda dapat berlindung, dan apa lagi yang bisa Anda lebih hargai daripada Dia?
Refleksi
Bacalah Matius 13:44-46 dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 60-62; Kisah Para Rasul 22