SIKAP SEPERTI KRISTUS
Dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga. Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus. Filipi 2:3-5
Kata-kata yang tidak tepat dan lirikan yang sinis dapat menyebabkan perpecahan. Kita semua tahu bahwa persahabatan dapat dengan mudah hancur hanya karena kesalahan kecil. Namun, jika kita menelusuri akar permasalahannya, kita akan menemukan bahwa inti dari perpecahan kita adalah kesombongan dan keangkuhan. Betapa mudahnya kita berkata, “Jika dia pikir aku akan minta maaf, dia pasti gila! Jika dia ingin aku minta maaf, dia harus melakukan sesuatu terlebih dahulu. Aku tidak memulainya; oleh karena itu, aku tidak perlu mengakhirinya.”
Ketika Paulus menulis kepada orang-orang Kristen di Filipi, dia prihatin dengan sikap mereka. Dia ingin memastikan bahwa mereka akan memiliki hubungan yang harmonis dan hati yang lembut terhadap satu sama lain. Penting bagi mereka sebagai keluarga gereja untuk menikmati kesatuan hati, pikiran, dan tujuan, terutama saat mereka berada di bawah tekanan dari budaya mereka untuk meninggalkan Kristus atau berkompromi dalam ketaatan mereka kepada-Nya.
Dalam upaya menanamkan semangat persatuan di antara orang-orang percaya di Filipi ini, Paulus tidak memberi mereka sesuatu seperti “tujuh prinsip tentang membangun persatuan.” Sebaliknya, dia mengarahkan mereka pada elemen yang menjadi dasar bagi semua hubungan yang harmonis: kerendahan hati. Dan cara apa yang lebih baik untuk menggambarkan kerendahan hati yang sejati selain mengalihkan pandangan mereka kepada Tuhan Yesus Kristus! Paulus tahu bahwa jika saja mereka mau mengingat Yesus, mereka akan melihat bahwa sikap-Nya yang rendah hati adalah contoh dan pola yang harus meresapi pikiran dan hubungan mereka. Di dalam gereja, doa kita seharusnya adalah agar orang-orang akan melihat hubungan kita dan berkata, “Ada rasa persatuan dan keharmonisan yang begitu kuat di antara orang-orang ini! Tampaknya mereka semua untuk Kristus dan mereka semua untuk satu sama lain. Ada sikap seperti Kristus dalam diri mereka. Saya heran bagaimana mereka bisa menjadi seperti itu?”
Kita tidak mengumpulkan kerendahan hati dari sumber daya kita sendiri; kita bergantung pada Roh Kudus untuk memampukan kita menjadi rendah hati saat Dia menjadikan kita serupa dengan gambar Kristus. Bacalah perkataan Paulus kepada jemaat Filipi dan tanamkan dalam hati, arahkan pandangan Anda kepada Juruselamat Anda. Renungkan inkarnasi tanpa pamrih dan kematian Tuhan Yesus Kristus yang taat, dan semua keegoisan dan kesombongan Anda akan mulai terlihat sangat buruk. Anda tidak dapat memikirkan Yesus dan sekaligus memaafkan keegoisan Anda. Jadi, lihatlah Kristus! Di sana matilah semua aspirasi egois Anda.
Refleksi
Bacalah Filipi 2:1-6 dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:
Bacaan Alkitab Setahun: