ALLAH YANG MELIHAT DAN MENYELAMATKAN
TUHAN adalah Raja untuk seterusnya dan selama-lamanya … Engkau memasang telinga-Mu, untuk memberi keadilan kepada anak yatim dan orang yang terinjak. Mazmur 10:16-18
Sebagian besar Mazmur berisi emosi-emosi yang diketahui oleh hati manusia.
Lagu-lagu yang diilhami Allah ini menunjukkan kesadaran penuh bahwa kehidupan di bumi tidak hanya melibatkan hal-hal menyenangkan saja tetapi juga rasa sakit, kekecewaan, dan kebingungan. Kita semua dapat memahami pemazmur dan menemukan penghiburan ketika kita menghadapi pertanyaan-pertanyaan seperti "Mengapa Engkau berdiri jauh-jauh, ya TUHAN, dan menyembunyikan diri-Mu dalam waktu-waktu kesesakan?" (Mazmur 10:1) dan "Berapa lama lagi, TUHAN, Kaulupakan aku terus-menerus? Berapa lama lagi Kausembunyikan wajah-Mu terhadap aku?" (Mazmur 13:2). Jelas kita bukan satu-satunya orang yang menghadapi kesulitan!
Kitab Suci tidak menanggapi kenyataan ini dengan keputusasasaan atau basa-basi optimis. Sebaliknya, harapan ditawarkan dan ditemukan dalam karakter dan janji Allah sendiri.
Harapan ini dapat datang dari berbagai sudut pandang. Dari satu sudut pandang, ada kebenaran yang luar biasa bahwa Allah melihat kesusahan umat-Nya, seperti ketika orang Israel berada di Mesir dan Tuhan meyakinkan mereka, "Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir" (Keluaran 3:7). Jika Anda berada di tengah-tengah masalah dan kesedihan, ketahuilah bahwa Allah melihat, mengetahui, dan mampu serta bersedia menyelamatkan—meskipun itu bukanlah jenis keselamatan yang Anda bayangkan.
Mereka yang menjadi korban penganiayaan dalam bentuk apa pun menerima janji bahwa Allah akan membuat perhitungan. Dalam hidup ini, terkadang keadilan ditegakkan sepenuhnya, terkadang hanya sebagaian; tetapi ada beberapa hal yang harus menunggu sampai kehidupan ini berakhir baru akan selesai. Namun, kita dapat yakin bahwa hal-hal tersebut akan diselesaikan. Allah “menetapkan suatu hari” ketika setiap kesalahan akan diperbaiki dan setiap air mata akan dihapuskan (Yesaya 2:12; 25:8).
Namun, cara lain untuk menemukan harapan di dalam Allah adalah dengan mengingat bahwa “TUHAN adalah Raja untuk seterusnya dan selama-lamanya.” Dia meninggikan bangsa-bangsa dan merendahkan mereka. Dia meninggikan para penguasa dan merendahkan mereka. Sesungguhnya, kuasa atas hidup dan mati adalah milik-Nya.
Mengapa ini menjadi penghiburan? Karena kita tahu siapa yang bertanggung jawab. Siapa yang lebih Anda inginkan untuk bertanggung jawab? Siapa lagi yang memiliki kekuatan dan kekuasaan tak terbatas, dengan ukuran kasih dan hikmat yang sama? Siapa lagi yang tahu akhir dari awal dan pikiran semua orang? Hanya Allah kita, dan Dia sendirilah yang berkuasa.
Apa pun keadaan yang Anda hadapi saat ini, Mazmur mengundang Anda untuk berdoa agar jiwa Anda meresapinya dan memenuhi hati Anda dengan visi tentang kasih karunia dan keagungan Allah. Melakukan hal itu mungkin tidak akan menghilangkan kesulitan Anda—tetapi akan menempatkannya dalam perspektif yang tepat. Mengarahkan mata hati kita kepada Allah yang mulia mengingatkan kita bahwa Dia adalah realitas terbesar dalam hidup kita, bahkan lebih besar daripada pergumulan yang kita hadapi. Dia melihat, Dia akan memperbaiki keadaan, dan Dia berkuasa. Pandanglah Dia dan, ketika menghadapi hari-hari yang sulit dan emosi yang membingungkan dan bertentangan, putuskan untuk melakukan seperti yang dilakukan pemazmur: “Berharaplah kepada Allah! Sebab aku bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!” (Mazmur 42:12).
Refleksi
Bacalah Habakuk 3:17-19 dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut
Bacaan Alkitab Setahun: Bilangan 12–14; Wahyu 19
Truth For Life – Alistair Beg