ALLAH DAPAT MENGATASI KERAGUAN KITA
Bahwa Dia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya. Sesudah itu Dia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa di antaranya telah meninggal. Selanjutnya Dia menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul. Dan yang paling akhir dari semuanya Dia menampakkan diri juga kepadaku. 1 Korintus 15:5-8
Pernahkah Anda merasa iman Anda sedikit goyah? Mungkin saat berdoa di malam hari ada pikiran yang mengatakan Anda hanya berbicara dalam kegelapan. Atau mungkin Anda merasakan perasaan tidak nyaman di ulu hati saat Anda bertanya-tanya apakah satu-satunya alasan Anda mengaku sebagai orang beriman adalah karena Anda mengikuti orang-orang ke gereja di hari Minggu.
1 Korintus 15:5-8 ditulis untuk mengatasi berbagai kekhawatiran dan perasaan seperti ini. Rasul Paulus merujuk kepada para saksi penampakan fisik Yesus yang nyata setelah kebangkitan-Nya. Kefas (Petrus), Yakobus, Paulus, para rasul, dan 500 orang lainnya secara fisik melihat Tuhan Yesus yang telah bangkit dengan mata kepala mereka sendiri. Paulus mengarahkan kita kepada para saksi mata ini untuk membantu kita melihat bahwa iman mereka, dan iman kita, didasarkan pada fakta.
Fakta apa? Fakta makam yang kosong, misalnya; harus ada penjelasan untuk itu. Pasti ada alasan mengapa para murid berubah dari bersembunyi di sebuah rumah di Yerusalem karena takut kepada orang-orang Yahudi (Yohanes 20:19) menjadi berdiri di jalan-jalan kota yang sama dan dengan berani memberitakan kebangkitan Yesus (Kisah Para Rasul 2:14-40). Dan pasti ada sesuatu yang menjelaskan keberadaan gereja. Kitab Suci jelas: penjelasannya adalah kebangkitan Yesus Kristus dari kematian. Sepanjang sejarah, upaya untuk menjelaskan realitas ini berdasarkan apa pun selain fakta tentang Kristus yang bangkit telah gagal total.
Kebangkitan Anak Allah adalah peristiwa penting dalam sejarah dunia dan menjadi fondasi iman kita, dan Paulus menyadari bahwa kita membutuhkan dasar yang masuk akal untuk memercayainya. Dia menyebutkan saksi mata sehingga ketika kita memeriksa catatan Kitab Suci, bahkan 2.000 tahun setelah peristiwa yang dijelaskannya, kita menemukan bahwa bukan iman yang menciptakan bukti kebangkitan, seperti yang diklaim para skeptis, melainkan bukti kebangkitan yang menciptakan iman.
Jadi, ketika Anda merasa goyah dalam iman Anda, ketika Anda merasa sedikit gelisah, ingatlah: ada dasar historis yang masuk akal bagi kekristenan. Allah telah mencurahkan Roh-Nya dan mengungkapkan Firman-Nya untuk kepastian Anda. Berdoalah agar Allah memenuhi semua keraguan Anda dengan karunia iman, dan lihatlah kebangkitan, karena di sana Anda akan menemukan iman Anda didukung oleh fakta dan keyakinan Anda didasarkan pada kenyataan.
Refleksi
Bacalah 1 Korintus 15:14-28 dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut
Bacaan Alkitab Setahun: Bilangan 15 – 16; Wahyu 20
Truth For Life – Alistair Beg