Pembacaan : Yosua 6 : 1 - 7
Bacaan Alkitab Setahun :
1 Tawarikh 27 - 29
Ini adalah kisah yang luar biasa, dicatat supaya kita ingat, menambah wawasan, dan menyemangati kita. Ini adalah “jendela” yang setiap orang percaya butuhkan dan ini telah diberikan oleh anugerah Allah.
Dalam pada itu Yerikho telah menutup pintu gerbangnya; telah tertutup kota itu karena orang Israel; tidak ada orang keluar atau masuk. Berfirmanlah TUHAN kepada Yosua: "Ketahuilah, Aku serahkan ke tanganmu Yerikho ini beserta rajanya dan pahlawan-pahlawannya yang gagah perkasa. Haruslah kamu mengelilingi kota itu, yakni semua prajurit harus mengedari kota itu sekali saja; demikianlah harus engkau perbuat enam hari lamanya, dan tujuh orang imam harus membawa tujuh sangkakala tanduk domba di depan tabut. Tetapi pada hari yang ketujuh, tujuh kali kamu harus mengelilingi kota itu sedang para imam meniup sangkakala. Apabila sangkakala tanduk domba itu panjang bunyinya dan kamu mendengar bunyi sangkakala itu, maka haruslah seluruh bangsa bersorak dengan sorak yang nyaring, maka tembok kota itu akan runtuh, lalu bangsa itu harus memanjatnya, masing-masing langsung ke depan.” Kemudian Yosua bin Nun memanggil para imam dan berkata kepada mereka: "Angkatlah tabut perjanjian itu dan tujuh orang imam harus membawa tujuh sangkakala tanduk domba di depan tabut TUHAN.” Dan kepada bangsa itu dikatakannya: "Majulah, kelilingilah kota itu, dan orang-orang bersenjata harus berjalan di depan tabut TUHAN.” (Yos. 6:1-7)
Orang Israel telah masuk ke Tanah Perjanjian, tetapi supaya mereka tidak lupa siapa mereka dan apa yang telah mereka terima, Allah memberikan ujian di hadapan mereka yang akan menunjukkan kemuliaan dan anugerah-Nya, yang Dia dengan senang hati ingin tunjukkan bagi keselamatan mereka. Tidak mungkin sekelompok bangsa pengembara ini mengalahkan kota Yerikho yang berkubu, tetapi memang itulah intinya. Jadi Allah menyuruh mereka mengelilingi kota itu satu kali selama enam hari, lalu di hari ketujuh, mereka harus mengelilinginya tujuh kali. Dari sudut pandang manusia, apa yang Allah perintahkan adalah bunuh diri. Allah sedang mengajar Israel bahwa mereka tidak lagi harus memandang kehidupan dari sudut pandang hikmat dan kekuatan manusia karena mereka sekarang adalah anak-anak Allah mahakuasa. Dunia mereka yang lemah dan terbatas telah diinvasi oleh Pribadi yang luar biasa dan penuh kemuliaan. Saat mereka mengelilingi Yerikho, Allah mengkonfrontasi ketidakmampuan, kerapuhan, dan kebergantungan Israel dan menghibur mereka dengan realitas bahwa Dia akan bersama mereka ke mana pun mereka pergi dan apa pun yang mereka hadapi. Mereka tidak harus menghadapi musuh sendirian. Mereka tidak harus memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Mereka tidak harus menentukan takdir mereka sendiri. Anugerah dan kemuliaan telah hadir di antara mereka dalam rupa hadirat Tuhan dan dalam kuasa Tuhan, tembok yang tebal runtuh.
Jika Anda adalah anak Allah, Anda juga harus ingat siapa diri Anda dan apa yang telah diberikan kepada Anda. Ini bukan Anda melawan dunia karena hidup Anda telah diinvasi oleh anugerah dan kemuliaan Sang Imanuel. Jadi jangan takut dan hiduplah dengan harapan dan keberanian yang hanya datang ketika Anda mengingat bahwa Tuhan itu dekat.
Tidak pernah ada situasi tanpa harapan dan Anda tidak pernah tidak berdaya jika Imanuel telah datang ke dalam hidup Anda dengan kemuliaan dan anugerah-Nya.