Baca: 1 Samuel 2:27-36
“Mengapa engkau memandang dengan loba kepada korban sembelihan-Ku dan korban sajian-Ku, yang telah Kuperintahkan, dan mengapa engkau menghormati anak-anakmu lebih dari pada-Ku, sambil kamu menggemukkan dirimu dengan bagian yang terbaik dari setiap korban sajian umat-Ku Israel?” (1 Samuel 2:29)

Bacaan Alkitab Setahun: 
Roma 4-7


Charles Williams, seorang tokoh, mengatakan bahwa, "Anak usia dua tahun adalah majikan Anda, usia sepuluh tahun adalah budak Anda, usia lima belas tahun adalah kembaran Anda, dan setelah itu akan menjadi kawan atau musuh Anda, tergantung bagaimana Anda membesarkannya." Pernyataan itu memperlihatkan bahwa bila orang tua salah mendidik anak maka anak bisa saja mendatangkan kesusahan, bahkan malapetaka bagi keluarga. 

Kasus salah didik juga terlihat dalam keluarga Imam Eli. Ketidaktegasannya dalam mendidik anak-anaknya berujung pada penghukuman Tuhan bagi keluarga dan keturunannya. Sikap lemah Eli membuat Hofni dan Pinehas tidak bisa lagi dikendalikan sehingga mereka menjadi anak-anak yang tidak mengindahkan Tuhan. Dosa keserakahan, membuat Eli lebih menghormati anak-anaknya daripada menghormati Tuhan. Dosa inilah yang menyebabkan Tuhan membatalkan janji-Nya sehingga keluarga Eli tidak dapat lagi melayani Tuhan. Tuhan mengutuk keluarga itu turun-temurun sehingga tidak berumur panjang. Jika ada yang hidup sekalipun, maka ia akan mengemis untuk menjabat sebagai imam, demi perutnya yang lapar. Sungguh tragis. 

Sebagai orang tua, marilah kita belajar dari kisah Imam Eli. Ingatlah bahwa Tuhan memberi otoritas kepada orang tua untuk mendidik anak dengan penuh kasih. Mengasihi anak sudah selayaknya, tetapi jangan menomorduakan Tuhan. Kasih kita kepada Tuhan mutlak, tidak bisa dikalahkan dengan kasih kita kepada anak. Mendidik anak dengan tujuan agar hidupnya memuliakan Tuhan.

 

DIDIKLAH ANAKMU, MAKA IA AKAN MEMBERIKAN KETENTERAMAN KEPADAMU,
DAN MENDATANGKAN SUKACITA KEPADAMU.—Amsal 29:17