Pembacaan : Amsal 28

Bacaan Alkitab Satu Tahun : Roma 4-7

 

Seperti singa yang meraung atau beruang yang menyerbu, demikianlah orang fasik yang memerintah rakyat yang lemah. Seorang pemimpin yang tidak mempunyai pengertian keras penindasannya, tetapi orang yang membenci laba yang tidak halal, memperpanjang umurnya. (Amsal 28:15–16)

 

ALLAH BENCI TIRANI. Di sini sekali lagi kita melihat Amsal menghukum para pemimpin yang pada dasarnya bukan pelayan rakyatnya. Hal ini menggambarkan pengajaran Perjanjian Baru yang lebih luas mengenai pemimpin sebagai “penatalayan.” Penatalayan adalah pengelola rumah tangga—dengan otoritas penuh atas seluruh anggota rumah tangga—tetapi mereka bukanlah pemilik. Mereka mengelola aset tersebut untuk kepentingan pemiliknya. Jadi, seorang penatalayan adalah seorang penguasa yang “diberi tanggung jawab” dan juga seorang hamba (Lukas 12:44-45). Paulus menganggap kepemimpinan yang berotoritas dalam gereja sebagai “penatalayanan” (1 Korintus 9:17; Titus 1:7). 

 

Pemimpin-penatalayan bisa saja jatuh ke dalam dua kesalahan yang berlawanan. Mereka bisa jadi terlalu lemah dan tidak tegas (Matius 25:14 dst.). Namun mereka juga bisa menjadi penindas, tirani, menggunakan kekuasaannya atas rakyat yang lemah dan melupakan statusnya sebagai hamba di bawah Tuhan, Pemilik segala sesuatu. Dalam Lukas 12:45 Yesus berbicara tentang seorang hamba yang memukuli hamba-hamba lainnya. Dia mengatakan bahwa ketika pemilik sebenarnya kembali, maka tuan itu akan “membunuh dia” (Lukas 12:46). Kecaman Yesus terhadap pemimpin yang menindas sama buruknya dengan kecaman Yesus terhadap pemimpin yang lemah. Yesus bukanlah seorang ideolog. Dia tidak takut akan kepemimpinan yang kuat berdasarkan prinsip atau tiran atau penindasan.

 

Sebagai seorang pemimpin, di antara dua kesalahan pemimpin penatalayan manakah yang paling mungkin Anda alami? 

 

Doa: Tuhan, aku berkata aku hanya ingin menyaksikan kebenaran tetapi itu seringkali hanya merupakan cara untuk menggunakan kekuasaan. Aku mengungkapkan kesedihan dan kemarahan, tetapi terkadang hal itu juga merupakan cara untuk menggunakan kekuasaan. Biarkan semua yang aku lakukan didorong oleh keinginan akan kasih dan pelayanan, bukannya kekuasaan dan kendali. Amin.