Pembacaan : Amsal 25

Bacaan Alkitab Satu Tahun : Roma 1 - 3

 

Kemuliaan Allah ialah merahasiakan sesuatu, tetapi kemuliaan raja-raja ialah menyelidiki sesuatu. Seperti tingginya langit dan dalamnya bumi, demikianlah hati raja-raja tidak terduga.  (Amsal 25:2–3) 

 

KECERDASAN. Amsal 25:2 memberi tahu kita bahwa kemuliaan raja—yang merupakan sarana dan tanda pemimpin yang hebat—adalah menyelidiki sesuatu. Kecerdasan pemimpin harus bersifat formal dan informal. Riset formal mencakup pendekatan yang terencana dan sistematis untuk mengumpulkan informasi sebelum membuat keputusan atau tindakan. Di sisi lain, riset informal mencakup pemahaman konstan terhadap perkembangan dan situasi dengan tetap terhubung dengan orang-orang di sekitar mereka. Perbandingan dengan Daud (2 Samuel 14:20) menunjukkan bahwa seorang pemimpin yang baik seharusnya memiliki kebijaksanaan dan pengetahuan yang mendalam tentang situasi di lingkungan mereka. Ini mencakup pemahaman yang mendalam tentang apa yang terjadi di lingkungan sekitarnya, menunjukkan keterhubungan dan kewaspadaan yang diperlukan untuk kepemimpinan yang efektif.

 

Pada saat yang sama seorang raja bijak seharusnya tidak terlalu mudah ditebak oleh orang lain; dia seharusnya tidak terlalu gampang mengambil keputusan. Sampai saat yang tepat, seorang pemimpin seharusnya menyimpan informasi atau niatnya dengan hati-hati, menunggu waktu yang tepat untuk mengungkapkannya (Amsal 25:3). Kenneth T. Aiken mencatat bahwa pandangan kepemimpinan ini mengajarkan bahwa pemerintahan yang mendapatkan penghormatan publik adalah pemerintahan yang menunjukkan bahwa keputusannya didasarkan pada pertimbangan yang cermat terhadap bukti-bukti, "dengan kepentingan kebenaran dan rakyat diutamakan," bukan pada "kepentingan partai, ideologi politik yang sempit, atau kebijakan politik jangka pendek."

 

Apakah saat ini kita mempunyai pemerintahan yang mendahulukan kepentingan kebenaran di atas ideologi partai dan kepentingan jangka pendek? 

 

Doa: Tuhan, kami rindu pemimpin yang mendahulukan kepentingan rakyat di atas kepentingan politik pribadi, dan yang mengedepankan kebenaran di atas ideologi. Kami mohon agar Engkau membesarkan para pemimpin seperti itu, dan pada saat yang sama mencegah kami berpikir bahwa kami bisa jauh lebih baik kalau jadi pemimpin, dan dengan demikian meremehkan para pemimpin yang kami miliki. Amin.