AIR HIDUP
Jawab Yesus kepadanya: "Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal." Yohanes 4:13-14
Ketika Yesus bertemu dengan perempuan Samaria di sumur dan meminta minum kepadanya, perempuan itu berasumsi dia akan menyediakan apa yang Yesus butuhkan: air minum secara literal. Dia justru menemukan bahwa sebenarnya dialah membutuhkan apa yang hanya dapat disediakan oleh orang asing ini: air hidup rohani.
Yesus menolongnya untuk melihat kebutuhan ini dengan satu perintah sederhana: “Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini” (Yohanes 4:16). Dia meminta perempuan itu untuk melakukan apa yang tidak dapat dia lakukan, karena meskipun dia telah menikah lima kali, dia sekarang hidup dengan seorang pria yang bukan suaminya. Dia menolongnya untuk melihat bagaimana pencariannya akan kepuasan telah membuatnya ingin lebih banyak. Ahli matematika dan filsuf terkenal Blaise Pascal menulis bahwa di dalam diri kita masing-masing ada kekosongan yang berbentuk Allah. Wanita ini bukan pengecualian.
Kita semua menggali “sumur” di tempat yang tidak akan pernah benar-benar memuaskan kita (Yeremia 2:13)—karier kita, pernikahan kita, persahabatan kita, keluarga kita, kekayaan kita, liburan kita berikutnya, atau pengalaman apa pun yang membuat kita bersemangat. Namun, semuanya membuat kita haus akan lebih banyak lagi. Kita akan terus menggali dan minum sampai kita dihadapkan pada kebutuhan kita yang sebenarnya: bahwa dosa kita perlu dibersihkan dan diampuni, keinginan kita perlu diubah, dan hati kita perlu dipenuhi dengan Yesus. Dialah satu-satunya yang mampu menanggung beban semua harapan dan kerinduan kita.
Wanita ini tiba di sumur itu dalam keadaan kosong, mencari, dan putus asa. Di dalam Kristus, dia bertemu dengan Allah—Allah yang sama yang menciptakan keberadaan kita yang terdalam, yang mengetahui kata-kata yang belum kita ucapkan, yang dapat memberi tahu kita segala sesuatu yang pernah kita lakukan (Yohanes 4:19; lihat juga Mazmur 139:4, 13). Dia membawa kehidupannya yang kosong kepada sumber air hidup yang luar biasa ini: Kristus sendiri. Dia membawa masa lalunya yang penuh dosa kepada sumber pembersihan yang hanya bisa disediakan oleh Yesus. Dia membawa harapannya untuk masa depan kepada Dia yang mengetahui segala sesuatu tentang dirinya dan masih mencintainya, cukup untuk memuaskan dahaganya selamanya.
Anda tergoda untuk menggantungkan harapan Anda pada apa, selain kepada Allah? Di mana Anda mencari kepuasan, selain kepada Yesus? Dia telah menawarkan Anda minuman yang akan memuaskan dahaga Anda selamanya dan menjadi mata air yang tidak akan pernah kering. Dia telah mengambil apa yang tidak layak Dia terima—hukuman atas dosa Anda—agar Dia dapat memberi Anda apa yang tidak layak Anda terima: keselamatan, pengampunan, kebebasan, harapan. Ambillah air dari sumur keselamatan ini setiap saat, hari ini dan setiap hari, dan jangan haus lagi.
Refleksi
Bacalah Yohanes 4:1-26 dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut
Bacaan Alkitab Setahun: Daniel 8 – 10 ; Wahyu 8
Truth For Life – Alistair Beg