Pembacaan : Amsal 1: 28 - 29
Bacaan Alkitab Setahun : Keluaran 11-13
“Pada waktu itu mereka akan berseru kepadaku, tetapi tidak akan kujawab, mereka akan bertekun mencari aku, tetapi tidak akan menemukan aku. Oleh karena mereka benci kepada pengetahuan dan tidak memilih takut akan TUHAN” (Ams.1:28–29)
JANGAN TUNDA. Karena hikmat datang bukan dengan cara memperoleh pengetahuan tetapi melalui pengalaman dan refleksi yang panjang, butuh bertahun-tahun untuk mendapatkannya. Lalu, apa yang terjadi jika Anda tiba-tiba mengalami krisis yang menuntut ketajaman dan pengendalian diri yang besar? Jika Anda belum mempelajari kebiasaan-kebiasaan hikmat yang diperoleh dengan susah payah—beristirahatlah di dalam Kristus ketika kenyamanan-kenyamanan lain hilang, membedakan pilihan yang buruk, baik, dan terbaik—Anda tidak dapat tiba-tiba mengembangkannya dalam semalam, sama seperti Anda tidak bisa bersiap-siap untuk Olimpiade dalam semalam.
John Newton menulis, “Anugerah Allah sangat diperlukan untuk menciptakan temperamen yang baik …dengan kehilangan sesuatu yang berharga seperti kematian putra tunggal-Nya.” Artinya, hanya jika kita belajar kasih karunia dan hikmat dalam kekecewaan kecil sehari-hari, kita akan siap untuk kekecewaan yang besar. Dalam krisis, Anda akan merindukan hikmat, tetapi hikmat tidak akan menjawab. “Ada point of no return; ketika badai menerjang kita, sudah terlambat untuk mencari perlindungan. Momen keputusan berlalu dan hilang selamanya. Waktu adalah segalanya.”
Apakah Anda meluangkan waktu untuk mengembangkan hikmat? Mulailah dengan menilai berapa banyak waktu yang Anda rencanakan untuk, pertama, merenungkan Firman Tuhan dan, kedua,bersekutu dalam komunitas.Injil.
Doa: Tuhan, aku tahu Engkau tidak akan memberiku lebih dari yang dapat aku tanggung (1 Korintus 10:13). Namun, aku bisa saja gagal mengenakan semua perlengkapan senjata Allah yang Engkau berikan kepadaku (Efesus 6:10-18) dan dengan demikian menempatkanku aku dalam bahaya. Berikan aku hikmatMu dan aku siap melakukan apa yang diperlukan untuk menerimanya. Amin.