CARILAH PENGAJARAN!

“Carilah pengajaran dan kesaksian!" Siapa yang tidak berbicara sesuai dengan perkataan itu, maka baginya tidak terbit fajar. Yesaya 8:20

 

Kita hidup di zaman yang unik dalam banyak hal. Kita memiliki teknologi di ujung jari yang memberi kita akses ke informasi yang tidak akan pernah kita dapatkan selama puluhan tahun. Kita dapat tetap berhubungan dengan teman-teman di seluruh dunia, kita dapat berbagi pemikiran secara daring sesuai keinginan, dan kita tidak perlu menunggu sampai besok untuk mengikuti berita utama.

 

Namun, kita akan keliru jika berasumsi bahwa segala sesuatu tentang kehidupan kita secara historis unik. Bangsa Israel yang dinubuatkan Yesaya lebih dari dua setengah milenium lalu mungkin tidak memiliki berita dan media sosial 24/7, tetapi mereka sama tergodanya seperti kita untuk terganggu oleh suara-suara yang berisik dan tidak membantu. Yesaya melaporkan bahwa beberapa orang dari bangsa Israel ingin "mintalah petunjuk kepada arwah dan roh-roh peramal yang berbisik-bisik dan komat-kamit," dan yang lain ingin "meminta petunjuk kepada orang-orang mati bagi orang-orang hidup” (Yesaya 8:19). Kita memiliki kesamaan  dengan bangsa Israel. Kita mungkin tidak berkonsultasi dengan peramal dan orang mati (meskipun hal-hal seperti itu tetap populer bahkan di zaman ilmiah rasional kita), tetapi kita sama sekali tidak kekurangan sumber "kebenaran" di sekitar kita. Masalah mendasar sekarang, seperti dulu, bukanlah tidak adanya informasi yang baik dan nasihat yang bijaksana. Masalahnya adalah kita mengalihkan telinga dan hati kita untuk mendengarkan kebohongan. 

 

Tanggapan Yesaya kepada para pendengar aslinya, adalah tanggapannya juga kepada kita: "Carilah pengajaran dan kesaksian!" Allah telah berfirman, dan firman-Nyalah yang seharusnya menjadi suara yang dominan dalam hidup kita—pengaruh utama pada cara kita berpikir dan bertindak. Jika kita membiarkan diri kita terus-menerus menerima informasi dan berita, kita seharusnya tidak terkejut ketika menghadapi kecemasan yang meningkat. Jika kita menghabiskan banyak waktu untuk menelusuri internet, kita seharusnya tidak terkejut mendapati diri kita merasa lebih terisolasi dari sebelumnya. Jika kita mencari bimbingan dari orang-orang bijak di zaman kita, kita seharusnya tidak terkejut mendapati diri kita keluar jalur.

 

Apakah Anda mengutamakan suara Allah? Apakah Anda membiarkan firman-Nya mendapat tempat yang utama di antara suara-suara yang Anda dengarkan? Atau apakah Anda memberi-Nya waktu satu jam pada hari Minggu dan menganggap itu akan cukup untuk menopang Anda selama seminggu? Allah Yang Mahakuasa memanggil umat-Nya untuk membiarkan pikiran mereka diperbarui, diubahkan melalui pemaparan dan perenungan firman-Nya yang kudus (Roma 12:2). Orang yang diberkati bukanlah orang yang mengetahui seluk-beluk setiap berita atau krisis budaya, tetapi orang yang "kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam" (Mazmur 1:2).

 

Apa yang paling sering Anda baca, dengar, dan renungkan? Mungkin sekarang saatnya untuk mengabdikan diri Anda kembali kepada "ajaran" — membaca, merenungkan, dan menghafalnya—demi kebaikan dan keteguhan jiwa Anda.

 

Refleksi

Bacalah Lukas 9:28-35 dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:

 

  1. Pola pikir apa yang harus saya ubah?
  2. Apa yang perlu dikalibrasi dalam hati saya?
  3. Apa yang bisa saya terapkan hari ini?

 

Bacaan Alkitab Setahun: Yeremia 43–45Matius 27:51-66