MENGAPA  MENUNDA?

 

Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta. Ibrani 1:1-2

 

Ada banyak cara untuk menggambarkan zaman di mana kita hidup: abad 21, postmodern, globalisasi, teknologi. Namun secara fundamental dan mendasar, kita hidup di “hari-hari terakhir.” Ungkapan ini mungkin terdengar sangat aneh atau mengasyikkan, tergantung pada seberapa familiar kita dengan istilah itu. Memang benar, ada banyak kebingungan tentang “hari-hari terakhir”.

 

Perjanjian Baru menggunakan frasa ini hanya untuk menggambarkan waktu antara kedatangan Yesus yang pertama dan kedua. Yesus telah datang, dan Yesus akan datang, dan kita hidup di antara dua titik penting dalam sejarah keselamatan. Kemunculan-Nya yang pertama membawa kerajaan-Nya ke bumi dan mengantarkan “hari-hari terakhir” sebagai kenyataan masa kini. Kehidupan, kematian, kebangkitan, dan kenaikan-Nya semuanya menunjukkan bahwa Roh Allah sedang bekerja—dan jika Roh Allah sedang bekerja, Yesus mengajarkan, “maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang” (Matius 12:28).

 

Oleh karena itu Yesus berbicara dalam bentuk waktu sekarang ketika Dia mengundang orang banyak untuk “menyambut Kerajaan Allah” (Markus 10:15; Lukas 18:17). Dia bukan berbicara tentang jalan masuk ke suatu dunia di masa depan, melainkan ke dalam realitas saat ini—pemerintahan Yesus sendiri saat ini.

 

Jadi kerajaan-Nya ada di masa sekarang. Namun kerajaan itu juga ada di masa depan: sesuatu yang kita nantikan di masa depan, yang diresmikan sepenuhnya oleh kedatangan kembali Tuhan Yesus. Pada kedatangan-Nya yang kedua, Yesus akan mendirikan kerajaan-Nya sepenuhnya. Pada saat itu, Dia akan menyambut orang-orang percaya untuk “terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan” (Matius 25:34) dan “ seluruh bumi penuh dengan pengenalan akan TUHAN, seperti air laut yang menutupi dasarnya” (Yesaya 11:9). Kerajaan yang pertama datang dengan Rajanya di masa lalu akan datang sepenuhnya dengan segala kesempurnaan dan kejayaannya di masa depan.

 

Oleh karena itu, orang Kristen hidup dalam dimensi peralihan yang disebut sebagai “hari-hari terakhir”. Mereka yang berada di dalam Kristus adalah anggota ciptaan baru tetapi belum menerima semua manfaat dan berkat ciptaan baru tersebut. Untuk saat ini, orang-orang percaya hidup di zaman sekarang, di dunia yang telah jatuh ke dalam dosa yang ditandai dengan dosa, dan merindukan zaman yang akan datang.

 

Kalau begitu, mengapa jarak antara kedatangan Kristus yang pertama dan kedua terasa begitu lama? Mengapa menunda? Allah sengaja menunda kedatangan Yesus agar lebih banyak orang mempunyai kesempatan untuk mendengar firman-Nya, bertobat, dan percaya (2 Petrus 3:9). Hari-hari terakhir adalah kesempatan masuk kerajaan sebelum pintunya ditutup.

 

Karena kita mengetahui zaman apa yang kita jalani dan kedatangan siapa yang akan mengakhirinya, “kita seharusnya menjadi orang seperti apa?” (2 Petrus 3:11). Kitab Suci memberi tahu kita: “kamu harus berusaha, supaya kamu kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya, dalam perdamaian dengan Dia. Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat” (ayat 14-15). Dengan kata lain, jika “hari-hari terakhir” berakhir pada hari ini dan Tuhan Yesus datang kembali dalam kemuliaan-Nya, pastikan bahwa Anda akan ditemukan hidup dengan cara yang menyenangkan Dia dan menggunakan kata-kata untuk menceritakan tentang Dia. 

 

Refleksi

Bacalah Lukas 17:20-37 dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut

  • Pola pikir apa yang perlu saya ubah?
  • Apa yang perlu dikalibrasi dalam hati saya?
  • Apa yang bisa saya terapkan hari ini?  

 

Bacaan Alkitab Satu Tahun : Ayub 41-42; 1 Korintus 14: 1-20

Truth For Life – Alistair Beg