POLA UNTUK PEMBERIAN KITA
Tentang pengumpulan uang bagi orang-orang kudus, hendaklah kamu berbuat sesuai dengan petunjuk-petunjuk yang kuberikan kepada Jemaat-jemaat di Galatia. Pada hari pertama dari tiap-tiap minggu hendaklah kamu masing-masing -- sesuai dengan apa yang kamu peroleh -- menyisihkan sesuatu dan menyimpannya di rumah, supaya jangan pengumpulan itu baru diadakan, kalau aku datang. 1 Korintus 16:1-2
Dalam 1 Korintus 15, Paulus menghabiskan sebagian besar waktunya berbicara tentang kemuliaan kebangkitan. Ia mengajak kita untuk terbang tinggi, memandang pengharapan yang pasti karena Kristus telah bangkit dari kematian. Namun menariknya, ia menutup bagian itu dengan pengingat yang sangat praktis:
“Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.” (1 Korintus 15:58)
Apa yang Anda harapkan akan Paulus sampaikan setelah itu? Mungkin dorongan untuk bersaksi, melayani, atau hidup lebih kudus. Tapi ternyata, pada awal pasal berikutnya, Paulus langsung berbicara tentang... pengumpulan uang.
“Tentang pengumpulan uang bagi orang-orang kudus, hendaklah kamu berbuat sesuai dengan petunjuk yang kuberikan...” (1 Korintus 16:1)
Ini menunjukkan bahwa pengelolaan keuangan bukanlah hal "duniawi" yang terpisah dari kehidupan rohani. Justru, cara kita menggunakan uang mencerminkan kasih, kesetiaan, dan pengabdian kita kepada Tuhan yang telah bangkit. Paulus memberikan tiga prinsip yang sangat relevan untuk kita dalam memberi:
1. Memberi secara teratur dan disengaja
Paulus menulis, “Pada hari pertama dari tiap-tiap minggu hendaklah kamu masing-masing... menyisihkan sesuatu dan menyimpannya.” (1 Kor. 16:2)
Memberi bukan hanya soal emosi atau momen sesaat, tetapi disiplin dan keputusan yang disengaja. Baik mingguan, bulanan, atau sesuai ritme hidup kita, memberi secara rutin membantu kita membangun ketekunan dan kesetiaan.
2. Memberi secara proporsional
Kita diminta memberi “sesuai dengan apa yang kamu peroleh.” Itu berarti, tidak semua orang memberi jumlah yang sama, tetapi memberi dengan takaran yang mencerminkan berkat yang telah diterima dari Tuhan. Allah melihat hati, bukan nominal. Dialah yang tahu apakah pemberian kita mencerminkan rasa syukur dan pengabdian kita kepada-Nya atau tidak.
3. Memberi kepada keluarga rohani terlebih dahulu
Pengumpulan dana yang dibicarakan Paulus ditujukan bagi orang percaya di Yerusalem, yang merupakan bagian dari tubuh Kristus. Ini memberi prinsip bahwa gereja lokal—tempat kita bertumbuh secara rohani—adalah tempat pertama untuk kita memberi (lihat juga 1 Timotius 5:17–18). Tentunya, kita juga bisa memberi kepada pelayanan lain atau kebutuhan di luar gereja, tapi gereja lokal adalah prioritas utama.
Refleksi
Bacalah Filipi 4:10-19 dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut
Bacaan Alkitab Setahun: Amsal 1 – 2; 1 Korintus 14: 21 - 40
Truth For Life – Alistair Beg