Pembacaan : Matius 27 : 32 - 54
Bacaan Alkitab Setahun :
2 Tawarikh 4 - 6
Salib Yesus Kristus membuat semua orang yang dibeli dengan darah-Nya tidak perlu lagi mengkhawatirkan “penerimaan Allah”. Tidak ada kabar yang lebih baik daripada itu! Di kayu salib, semua hal terburuk yang bisa terjadi menjadi hal terbaik yang bisa terjadi. Mari saya jelaskan.
Aspek paling mengerikan dari penderitaan Kristus bukanlah pengejekan oleh manusia, tamparan dan mahkota duri, cambukan, atau paku. Tidak, momen paling mengerikan yang Yesus alami di kayu salib dicatat di dalam Matius 27:45-46: “Mulai dari jam dua belas kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga. Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: ‘Eli, Eli, lama sabakhtani?’ Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” Kata-kata itu selama berabad-abad menggemakan kesedihan mendalam dari sebuah momen paling mengerikan. Itu adalah momen ketika pemberontakan berdosa Adam dan Hawa memisahkan mereka dari Allah yang menciptakan mereka supaya mereka bisa mengenal, menikmati, dan bersekutu dengan-Nya selamanya. Itu adalah momen mengerikan di mana Allah mengusir mereka dari Taman Eden dan dari hadirat-Nya. Kebutuhan paling mendalam dari semua umat manusia sejak saat itu adalah agar hubungan dengan Allah dipulihkan. Namun, ribuan tahun berlalu, setiap tahun dinodai dengan realita keterpisahan itu. Tidak mungkin manusia menjadi seperti tujuan mereka diciptakan dan melakukan apa yang seharusnya sementara mereka terpisah dari Allah.
Jadi Yesus datang dan hidup sehingga kita tidak harus hidup dan mengalami kematian yang pantas kita terima tetapi bukan itu saja yang Dia lakukan. Dia menanggung penolakan Bapa sehingga kita bisa tahu penerimaan-Nya. Apa yang lebih mengerikan daripada keterpisahan Bapa dan Anak? Namun, keterpisahan mengerikan ini, oleh anugerah yang berdaulat, menjawab kebutuhan terdalam kita. Dalam penolakan Kristus, ada penerimaan kita. Dalam momen terburuk Kristus, kita diberikan harapan kekal. Karena Dia mau menanggung penderitaan karena penolakan Bapa, Anda dan saya tidak harus mengalami penolakan-Nya selamanya.
Penerimaan Anda di hadapan Allah telah dibeli dan Anda tidak harus mengusahakan untuk mendapatkannya lagi. Sebagai anak Allah, tidak ada yang bisa Anda lakukan untuk lebih mendapatkan penerimaan Allah dan tidak ada yang bisa Anda lakukan yang bisa membuat Dia tidak menerima Anda.
Penerimaan Anda oleh Allah tidak akan berubah, apa pun yang Anda alami, karena itu dibeli sekali untuk selamanya oleh penderitaan Juru Selamat Anda, Tuhan Yesus Kristus.
Tidak perlu khawatir apa yang harus Anda lakukan untuk mendapat perkenan Allah. Yesus membeli perkenan bagi Anda di kayu salib.