Pembacaan : Imamat 25:1–24

Bacaan Alkitab Setahun : Yeremia 32-33

 

 

Apakah Anda benar-benar percaya kepada Allah? Perintah Allah untuk beristirahat itu lebih dari tentang dimana Allah menyediakan satu hari dalam seminggu untuk beristirahat. Selain hari Sabat, setiap tahun ketujuh adalah menjadi tahun Sabat di mana tidak ada tanaman yang ditanam atau dipanen. Makanan bisa diambil langsung dari ladang, tetapi tidak ditanam atau dipanen (Imamat 25:1-7). Tahun Sabat adalah waktu bagi tanah untuk beristirahat. Memang dengan cara ini tanah akan punya waktu untuk regenerasi, tetapi jika hanya itu yang ada dalam pikiran Allah, Dia bisa saja mengatakannya secara langsung. Namun, Alkitab menulis bahwa tahun itu dianggap sebagai hari Sabat “bagi TUHAN” (Imamat 25:4) artinya ada makna yang lebih dalam, yang menjadi lebih jelas ketika Allah mengantisipasi reaksi Israel: “Apabila kamu bertanya: Apakah yang akan kami makan dalam tahun yang ketujuh itu, bukankah kami tidak boleh menabur dan tidak boleh mengumpulkan hasil tanah kami?” (Imamat 25:20). Sangat mudah untuk memahami kekhawatiran Israel. 

Apakah Allah ingin kita kelaparan? Sekali lagi, hari Sabat mengungkapkan isi hati. Anda cukup beriman untuk beristirahat satu hari dalam seminggu, sekarang beristirahatlah selama setahun penuh. Apakah Anda benar-benar percaya kepada Allah? Allah dengan baik hati menjawab pertanyaan kita sebelum pertanyaan itu sampai ke bibir kita. " Maka Aku akan memerintahkan berkat-Ku kepadamu dalam tahun yang keenam, supaya diberinya hasil untuk tiga tahun” (Imamat 25:21). “Ya, Aku akan menjagamu. Percayalah pada-Ku." Allah tidak menjawab, "Beraninya kamu meragukan-Ku, hai kamu orang-orang yang tidak setia!" Allah yang familiar dengan kelemahan dan keraguan kita, mengucapkan kata-kata yang menenangkan saat Dia meminta kita untuk menerima tantangan iman.

 

 

 

 

Winston T. Smith