Pembacaan : 2 Korintus 10:1–5

Bacaan Alkitab Setahun: Bilangan 23-25

 

 

Ada bagian dalam hidup manusia yang hanya bisa diisi oleh Injil. Masalahnya bagian itu tidak selalu kosong. Jika kita tidak menghidupi kekristenan yang sesuai Injil, yang percaya Kristus, berkomitmen pada perubahan, kekosongan itu akan diisi dengan hal-hal lain. Saya suka istilah yang digunakan Paulus untuk menyebut hal-hal lain ini di 2 Korintus 10:5 (NIV). Dia menyebutnya “kepura-puraan.” 

Tidak setiap kebohongan adalah kepura-puraan. Kepura-puraan adalah kebohongan yang masuk akal. Saya bisa berkata kepada Anda bahwa saya adalah seorang pesenam Olimpiade wanita. Itu adalah kebohongan, tapi bukan kepura-puraan karena itu akan tidak masuk akal. Tetapi jika saya mengenakan jas dan berdiri di depan kantor sambil membawa tas kerja dan seperangkat gambar arsitektur, saya mungkin bisa membodohi Anda dan membuat Anda berpikir saya adalah seorang kontraktor bangunan. 

Kepura-puraan yang paling berbahaya adalah yang menyamar sebagai kekristenan sejati tetapi tidak memiliki inti Injil yaitu identitas baru yang disediakan Injil. Mereka berakar pada kebenaran, tetapi tidak lengkap. Hasilnya adalah kekristenan yang hanya eksternalisme. Kapan pun kita kehilangan pesan tentang karya Kristus yang berdiam di dalam diri kita untuk secara progresif mengubah kita, lubang itu akan diisi oleh kekristenan yang lebih berfokus pada hal-hal eksternal daripada hati. Saya percaya bahwa perang untuk merebut kita dari inti kekristenan sedang berkecamuk di sekitar kita, berusaha menarik kita menjauh dari inti sejati menuju kepada sesuatu yang eksternal.

 

 

Timothy S. Lane Dan Paul David Tripp