Pembacaan : Amsal 3

Bacaan Alkitab Setahun : Keluaran 17-19

 

 

Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu. (Amsal. 3:5–6)

 

 

TUNDUK PADA FIRMAN-NYA. Tanda dan sarana kedua dari hikmat adalah tunduk kepada Allah dalam semua jalan Anda—setiap bidang kehidupan—dan bukan pada pemahaman Anda sendiri. Budaya kita menyuruh kita untuk menundukkan segalanya pada pemahaman kita, mempertanyakan segala sesuatu termasuk Alkitab. Namun, setiap orang harus memilih sesuatu untuk dipercaya. Orang modern tidak mempertanyakan hak dan kemampuan mereka untuk mempertanyakan segalanya. Jadi setiap orang hidup dengan iman pada otoritas tertinggi. Amsal mengajak kita untuk menjadikan Firman Allah, bukan akal dan intuisi kita, sebagai otoritas tertinggi tersebut.

 

Alkitab dapat membimbing Anda dalam segala jalan Anda, bahkan ketika tidak ada ayat khusus untuk setiap situasi kehidupan. Saat Anda membenamkan diri dalam kisah Alkitab tentang Allah yang menciptakan kita dan menyelamatkan kita untuk menjalin hubungan dengan-Nya, itu membuat setiap bagian kehidupan kita yaitu bagaimana Anda membelanjakan uang, berhubungan dengan orang lain, mengalokasikan waktu, dan melihat diri sendiri akan terlihat berbeda daripada jika Anda tidak percaya kepada cerita itu. Kemudian hikmat tumbuh saat Anda menjalani kehidupan sehari-hari yang dibentuk oleh narasi alkitabiah dan realitas ilahi.

 

Apakah Anda berusaha untuk memahami tema utama dan cerita “gambar besar” Alkitab  daripada hanya mencari inspirasi dari ayat-ayat Alkitab saja?

 

Doa: Tuhan, aku tidak ingin hanya mempelajari Firman-Mu seperti sebuah buku tetapi mencernanya dalam batinku, menjadikannya bagian dari diriku. Biarlah firman-Mu “berdiam” dalam diriku sehingga aku dapat memiliki hikmat-Mu untuk membimbing diriku sendiri dan orang-orang yang kukasihi (Kolose 3:16). Melakukan ini demi Yesus, Firman yang menjadi daging. Amin.