ALLAH BEKERJA DI DALAM ANDA

Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata. Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi. Titus 2:11-12

 

Masalah utama dalam hidup kita bukanlah kita tidak bahagia atau telah membuat beberapa kesalahan kecil. Masalah kita bukanlah bahwa kita memiliki kesenjangan eksistensial yang perlu diisi dengan hobi baru atau saluran untuk pelayanan amal. Bukan karena kita tersesat dan butuh sedikit arahan atau bahwa kita memiliki harga diri yang rendah dan perlu berpikir lebih positif. Menurut Alkitab, masalah kita sebenarnya adalah ini: kita pada dasarnya "hidup dalam kejahilan: tidak taat, sesat, menjadi hamba berbagai-bagai nafsu dan keinginan, hidup dalam kejahatan dan kedengkian, keji, saling membenci" (Titus 3:3).

 

Itulah kondisi kita. Masalahnya jauh lebih dalam dan menyebar lebih luas daripada yang kita kira. Apakah kita berusia tiga atau delapan puluh tiga tahun ketika Tuhan Yesus Kristus masuk ke dalam hidup kita dan menyelamatkan kita, keadaan kita di hadapan Allah sampai saat itu adalah tanpa harapan sama sekali. Namun, dalam kasih karunia-Nya, Allah membasuh kita dan memperbarui kita melalui Roh Kudus dan membuat kita "berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita" (Titus 3:4-7). Kasih karunia Allah jauh lebih besar daripada yang kita bayangkan!

 

Namun, begitu kita "dibenarkan oleh kasih karunia-Nya" (Titus 3:7), apa yang terjadi? Allah bekerja, secara progresif dan bertahap, untuk menyingkirkan kebodohan dan ketidaktaatan kita. Kasih karunia Allah datang kepada kita sebagaimana adanya kita, tetapi tidak meninggalkan kita sebagaimana adanya kita, karena kasih karunia itu mengajarkan kita "meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil" (Titus 2:12). 

 

Bayangkan seorang saudara baru di dalam Kristus bernama George. Dia baru menjadi orang Kristen selama dua hari. Minggu lalu, George tertipu, dia marah, dia dipenuhi dengan kebencian, dia tersesat dalam penyembahan berhala, dan dia berkomitmen pada sensualitas. Tiba-tiba, George bertemu Kristus. Roh Allah melahirkannya kembali, dan sekarang George menemukan dirinya di gereja. George diselamatkan tetapi dia belum menjadi orang yang sempurna. Tidak, dia masih dalam proses. Tentu saja dalam dirinya masih ada beberapa kekacauan yang perlu dibersihkan. Tentu saja dalam pikirannya masih ada kebingungan tentang apa artinya mengikuti Kristus. Sampai satu titik, kita semua seperti George. Tidak peduli berapa tahun kita telah percaya kepada Yesus, kita semua masih dalam proses. Kita membutuhkan Alkitab untuk membimbing kita. Kita membutuhkan anggota tubuh Kristus lainnya untuk membantu kita. Kita perlu percaya bahwa Allah akan melakukan apa yang telah dijanjikan-Nya dan menyelesaikan pekerjaan baik yang telah dimulai-Nya di dalam kita (Filipi 1:6).

 

Kemajuan mungkin tampak lambat pada saat-saat tertentu, tetapi dengan Roh-Nya yang bekerja, Anda akan terus maju. Sampai saat itu, renungkanlah kondisi Anda yang terpisah dari Kristus, karena itu akan merendahkan hati Anda. Ingatlah apa yang dilakukan kasih karunia Allah dalam menyelamatkan Anda, karena itu akan mendorong Anda. Lihatlah cara-cara di mana Roh telah menumbuhkan Anda dalam kesalehan, karena itu akan meyakinkan Anda. Dan mintalah kepada Tuhan, dalam kasih karunia-Nya, untuk terus mengubah Anda, sedikit demi sedikit, sambil Anda menunggu kedatangan Juruselamat Anda dan hari ketika Anda disempurnakan dalam kemuliaan (Titus 2:13-14).

 

Refleksi

Bacalah Titus 3:3-8 dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:

 

  1. Pola pikir apa yang harus saya ubah?
  2. Apa yang perlu dikalibrasi dalam hati saya?
  3. Apa yang bisa saya terapkan hari ini?

 

Bacaan Alkitab Setahun: 

Yeremia 48–49Filipi 1