Pembacaan : 2 Petrus 3 : 8 - 9

 

Bacaan Alkitab Setahun :

Amos 6 – Obaja 1

 

 

Kapan terakhir kali Anda merenungkan kesabaran dari Bapa surgawi yang luar biasa? Kapan terakhir kali Anda mengucapkan terima kasih atas kesediaan-Nya untuk menunggu? Tahukah Anda bahwa tanpa hati Allah yang sangat sabar, Anda dan saya tidak akan memiliki harapan? Kesabaran Allah-lah yang memberikan waktu bagi anugerah-Nya untuk melakukan tugasnya.

Ketika saya membaca Perjanjian Lama, saya terpesona oleh maksud dari kesabaran Allah. Saya sering berpikir bahwa jika saya yang memegang kendali, mengingat tingkat ketidaksabaran saya, Adam dan Hawa akan jatuh di pagi hari, dan Yesus akan datang di sore hari dan kemudian mati dan bangkit kembali malam itu. Tapi jalan Allah tidak seperti jalan saya. Tahun berganti tahun, dekade demi dekade, abad demi abad hingga ribuan tahun berlalu sebelum Yesus datang untuk menangani kejatuhan. Namun Kitab Suci mengatakan bahwa Yesus datang pada saat yang tepat (Rm. 5:6). Ini berarti bahwa selama bertahun-tahun, Allah sedang mempersiapkan dunia untuk kedatangan Juruselamat.

Saya juga terkesan dengan kesabaran Allah terhadap Israel. Kita akan merasa “tertampar” ketika kita membaca kitab para nabi. Allah tidak hanya mengutus satu nabi untuk memberikan satu peringatan. Tidak, dalam kesabaran ilahi yang luar biasa, Dia mengutus nabi demi nabi, memberi anak-anak-Nya kesempatan demi kesempatan untuk menanggapi anugerah-Nya.

Saya juga tetegur oleh kesabaran Yesus dengan murid-murid-Nya. Mereka sepertinya selalu saja melakukan kesalahan. Bahkan saat Dia hendak naik ke surga, mereka mengajukan pertanyaan yang salah. Tetapi Yesus tidak menyerah dengan mereka. Dia tidak memberi tahu mereka bahwa Dia punya rencana untuk memilih murid-murid baru. Dia memberikan waktu untuk kasih karunia-Nya untuk mengubah sekelompok orang sombong dan bingung ini.

Bagaimana mungkin Anda dan saya tidak bersyukur atas kesabaran Allah terhadap kita? Dia tidak menuntut kedewasaan instan dari kita. Dia tidak mengharuskan kita melakukan sesuatu dengan cepat. Dia tidak memberi kita pelajaran hanya sekali. Dia datang kepada kita dalam situasi demi situasi, masing-masing dikendalikan oleh anugerah-Nya yang berdaulat, masing-masing dirancang untuk menjadi alat transformasi, dan Dia mengerjakan hal yang sama berulang kali. Saya tidak suka harus mengulang. Saya cenderung ingin orang-orang di sekitar saya mengerti dengan cepat. Saya sedih karena hati saya masih tidak seperti hati Juruselamat saya.

Jadi pemeliharaan Allah tidak bisa dilepaskan dari kesabaran-Nya. Kerelaan-Nya untuk menunggulah yang memungkinkan kasih karunia-Nya yang kuat menyelesaikan pekerjaan transformasinya. Pujilah Tuhan hari ini karena kesabaran-Nya. Ini adalah harapan Anda. Dan saat Anda berterima kasih pada-Nya, berdoalah agar Dia membuat Anda lebih serupa dengan-Nya—bersedia memberikan waktu untuk belas kasihan-Nya untuk melakukan pekerjaannya.

 

Pemeliharaan Allah datang dalam berbagai bentuk. Dalam kesabaran-Nya, Allah cukup peduli untuk memberikan waktu yang cukup supaya anugerah-Nya dapat melakukan pekerjaan transformasinya.