Pembacaan :  Kejadian 15

Bacaan Alkitab Setahun :   Ayub 38-40

 

Seberapa kuat iman Abraham? Kejadian 15 memberitahu kita bahwa Abraham percaya bahwa Allah akan memberinya seorang putra—dia beriman—dan Allah memuji imannya sebagai kebenaran yang diinginkan-Nya. Allah berjanji akan memberinya tanah tempat dia berdiri dan Abraham menjawab, “Ya TUHAN Yang Mahakuasa, bagaimana aku bisa tahu bahwa aku akan memilikinya?” Ini adalah pernyataan keyakinan bahwa dia sedang berbicara dengan Allah. Ini bukan ketidakpercayaan. Namun, itu juga bukan kepercayaan penuh, karena dia meminta sesuatu sebagai bukti dari firman Allah.

Allah menjawab dengan membuat perjanjian dengan Abraham. Dia tidak hanya membuat janji lisan; Dia lewat di antara dua baris hewan yang dibelah dua. Dalam gambaran yang jelas ini, Allah bersumpah untuk memenuhi janji-Nya atau Dia akan dibelah dua, seperti hewan korban itu. Dia menjawab ketakutan dan pergumulan iman Abraham dengan mendasarkan janji-Nya pada kesetiaan-Nya sendiri.

Iman Abraham tidak sempurna—jauh dari sempurna. Namun, perjanjian itu tidak pernah didasarkan pada kesempurnaannya. Perjanjian itu didasarkan pada Allah dan kesempurnaan Allah. Abraham percaya bahwa Allah akan melakukan apa yang Dia katakan, terlepas dari kegagalan manusia. Ini juga harapan kita. Ini adalah kepercayaan diri yang diungkapkan Paulus ketika dia mengatakan, “jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya.”

 

 

 

William P. Smith