DATANGLAH, ORANG-ORANG YANG BERSYUKUR

Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu. … Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita. Ia yang memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan menggenapinya. 1 Tesalonika 5:18, 23-24

 

Bersyukur tidak selalu mudah, bahkan ketika ada hari khusus seperti Thanksgiving di Amerika Serikat yang dibuat untuk tujuan itu. Banyak orang justru merasakan beratnya hidup saat momen ini. Beberapa mungkin sedang menghadapi hari-hari paling sepi dalam hidup mereka. Ada juga yang merasa terbebani karena orang yang mereka kasihi menjauh dari iman. Yang lain mungkin kecewa karena kegagalan—kehilangan pekerjaan, hubungan yang retak, atau kesempatan yang terlewat. Kita bisa merasa terjebak dalam kesedihan, jauh dari rasa syukur.

Ketika kita membaca, “Ucapkan syukur dalam segala hal,” kita sering bertanya-tanya bagaimana mungkin kita melakukannya. Namun, Alkitab selalu memberi kita cara untuk melakukannya.

Rahasianya ada pada pekerjaan Allah yang menguduskan kita. Kata "menguduskan" berarti "memisahkan untuk Allah." Ketika Yesus memerintah dalam hidup kita, Roh Kudus masuk ke dalam hati kita untuk membersihkan kita secara terus-menerus, supaya kita bertumbuh secara rohani. Semua ini adalah karya Allah, yang memungkinkan kita menjadi seperti yang Yesus inginkan, “karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya” (Filipi 2:13). 

Ketika kita tinggal di dalam Kristus—berakar dan bertumbuh dalam Dia—dengan membaca Alkitab, berdoa, bersekutu dengan sesama orang percaya, dan menceritakan tentang Dia kepada orang lain, kita diingatkan akan semua yang telah Dia lakukan untuk kita. Kita dapat berkata seperti pemazmur, “Kami bersyukur kepada-Mu, ya Allah; kami bersyukur, sebab nama-Mu dekat; orang menceritakan perbuatan-Mu yang ajaib” (Mazmur 75:1).

Meskipun hidup penuh dengan tantangan dan kegelapan, dan meskipun kita tidak selalu merasa bersyukur, itu tidak masalah. Intinya bukan pada perasaan kita, tetapi pada Allah yang memberi kita kemampuan untuk bersyukur.

Jika Anda merasa sulit untuk bersyukur saat ini, coba alihkan perhatian Anda dari keadaan sekitar dan renungkan kasih Allah bagi Anda. Ketika Anda tinggal di dalam Kristus dan membiarkan Roh Kudus terus menguduskan Anda, Dia akan memberikan kekuatan dari dalam. Bahkan di tengah air mata, rasa sakit, dan kekecewaan, Anda akan dimampukan untuk menjawab panggilan-Nya: “Datanglah, hai orang-orang yang bersyukur.”

 

Refleksi

Bacalah Mazmur 149 dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut

  • Pola pikir apa yang perlu saya ubah?
  • Apa yang perlu dikalibrasi dalam hati saya?
  • Apa yang bisa saya terapkan hari ini?  

 

Bacaaan Alkitab Setahun2 Tawarikh 10-12 ; Lukas 6: 27-49

Truth For Life – Alistair Beg