Pembacaan : Ulangan 1

 

Bacaan Alkitab Setahun :

1 Raja-raja 9 - 11

 

Mari merenung bersama saya sebentar. Apakah Anda hidup dalam berkat atau keluhan? Mudah sekali untuk mengeluh. Mudah sekali untuk mencari kesalahan. Mudah sekali untuk tidak puas. Mudah sekali untuk mencari hal-hal yang tidak sesuai standar Anda. Mudah sekali untuk marah dan tidak sabar. Mudah sekali untuk mengeluh tentang kesulitan hidup. Mudah sekali untuk merasa ada yang kurang.

Mengapa semuanya mudah sekali kita lakukan? Karena dosa menyebabkan kita berpikir semua adalah tentang kita. Karena dosa pada intinya adalah keegoisan, kita semua masih cenderung membatasi dunia kita hanya tentang keinginan, kebutuhan, dan perasaan kita. Kita lalu cenderung menghakimi kebaikan hidup kita dengan berapa banyak yang kita ingini bisa kita dapatkan. Pada intinya, untuk hidup dalam keegoisan, melupakan Allah, itu sangat menggoda. Jika Anda menaruh diri Anda di pusat dunia Anda, Anda akan menemukan banyak hal untuk dikeluhkan.

Memang benar bahwa Anda hidup di dunia yang sudah jatuh dalam dosa di mana manusia dan segala sesuatu tidak berfungsi seperti yang Allah inginkan. Dunia ini benar-benar sudah rusak. Hidup di sini benar-benar sulit. Anda menghadapi segala jenis kesulitan, besar dan kecil. Manusia mengecewakan Anda. Mereka membuat hidup Anda sulit. Halangan menghalangi jalan Anda. Dengan berbagai cara, kejatuhan dunia mempengaruhi hidup Anda setiap hari. Gabungan kesulitan hidup di dunia yang sudah jatuh dengan dosa yang egois adalah bencana atau setidaknya hidup yang penuh ketidakpuasan.

Alkitab tidak melihat keluhan sebagai hal kecil. Dalam Ulangan 1, Musa mengingatkan bagaimana orang Israel “menggerutu” (mengeluh) tentang hidup mereka dan dalam gerutuan mereka ada pertanyaan tentang kebaikan dan hikmat Allah. Dalam pandangan Allah, dengan menggerutu mereka telah memberontak terhadap-Nya; mereka telah menunjukkan bahwa mereka tidak mau melakukan apa yang Dia perintahkan dan mampukan mereka untuk lakukan. Sukacita atau keluhan hati Anda selalu membentuk kerelaan Anda untuk percaya Allah dan melakukan kehendak-Nya.

Mengeluh melupakan anugerah Allah. Mengeluh mengabaikan hadirat-Nya. Mengeluh membuat kita tidak bisa melihat keindahan janji-Nya. Mengeluh membuat keindahan ciptaan terabaikan. Mengeluh mempertanyakan kebaikan, kesetiaan, dan kasih-Nya. Mengeluh mempertanyakan jika Dia ada dan Dia peduli.

Jika Anda percaya kepada Allah dan kuasa-Nya atas segala sesuatu yang ada, maka Anda harus menerima fakta bahwa semua keluhan Anda adalah keluhan terhadap Dia. Ya, memang mudah mengeluh dan melupakan berkat yang setiap hari kita terima. Kecenderungan kita untuk mengeluh adalah alasan lain kita membutuhkan anugerah yang mengampuni dan menyelamatkan. Anugerah itu datang dalam diri Yesus, yang tanpa mengeluh, rela mati untuk memberi bagi kita. 

Hari ini Anda akan berbicara dengan diri Anda sendirian, entah Anda mengeluh atau menghitung berkat.