Baca: Matius 2:1-6
“Di manakah Dia, raja orang
Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan
kami datang untuk menyembah Dia.” (Matius 2:2)
Bacaan Alkitab Setahun:
Wahyu 6-8
Sejak dulu bintang telah menjadi daya tarik bagi manusia. Manusia juga
mengamati pergerakan bintang-bintang untuk meramalkan nasib mereka dalam segala
hal, seperti asmara, pertemanan, keuangan, karir, usaha, dan kesehatan (Yes. 47:13). Bahkan tidak sedikit
yang menyembah bintang-bintang (Am. 5:26).
Berbeda dengan orang Majus. Saat orang Majus yang ahli dalam perbintangan
melihat bintang Betlehem yang spektakuler, mereka tidak menyembah bintang itu.
Bintang itu menuntun mereka untuk berjalan jauh guna mencari dan menemukan
Bintang sebenarnya. Mereka menemukannya dalam sosok bayi Yesus, dan mereka pun
menyembah Dia.
Yesuslah Bintang Timur yang gilang-gemilang itu (Why. 22:16). Dia bintang sebenarnya
yang layak disembah oleh seluruh dunia. Bintang memancarkan terang, tetapi
terangnya tak dapat menyelamatkan manusia dari kegelapan dan hukuman dosa yang
kekal. Sebaliknya, Yesus disebut terang hidup dan terang dunia sebab terang-Nya
membebaskan manusia dari kegelapan dosa dan memberikan hidup kekal.
Sepatutnyalah kita tidak percaya lagi pada ramalan bintang. Hal itu termasuk
penyembahan berhala. Bukankah jika kita melihat benda yang mengagumkan, kita
akan mencari tahu siapa pembuatnya? Begitulah bintang-bintang yang mengagumkan,
mereka hanya benda ciptaan yang menuntun manusia agar kagum, percaya dan
bergantung pada Tuhan, Sang Pencipta Bintang. Sembahlah Sang Bintang yang
sesungguhnya!
JANGAN MEMERCAYAI BINTANG, PERCAYA PADA SANG PENCIPTA BINTANG